Monday, October 20, 2025
HomeAnalisa AngkutanSelain Nagreg Ternyata Ada Pula Stasiun Tertinggi di Wilayah Lain, Apakah Itu?

Selain Nagreg Ternyata Ada Pula Stasiun Tertinggi di Wilayah Lain, Apakah Itu?

Hampir semua masyarakat tahu bahwa stasiun tertinggi yang dimiliki berada di wilayah Kabupaten Bandung yaitu Stssiun Nagreg. Stasiun aktif ini letaknya pada ketinggian +848 meter yang merupakan satu-satunya di wilayah Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung.

Sebenarnya ada stasiun yang dicap oleh PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) sebagai stasiun paling tinggi di Indonesia yaitu Stasiun Cikajang. Stasiun ini memiliki ketinggian +1.246 meter, namun sudah tidak beroperasi sejak November 1982.

Nah, ternyata Stasiun Nagreg ada saingannya untuk ketinggian tersebut. Bahkan pemandangannya lebih bagus dan jauh dari keramaian jalan raya. Stasiun di wilaysh ini pun terkenal cukup dekat dan memilki nama yang sama sebagai cagar budaya oleh PT KAI. Stasiun ini bernama Stasiun Mrawan.

Nagreg, Mengenal Stasiun Kereta Aktif Tertinggi Di Indonesia

YA, menurut kabar dari sumber, ternyata Stasiun Mrawan merupakan stasiun tertinggi yang dimiliki wilayah Daop 9 Jember. Namun kalau ditanya soal ketinggian, jelas masih rekor dipegang oleh Stasiun Nagreg. Nah, Stasiun Mrawan ini lokasinya berada di ketinggian +524 meter di atas permukaan laut.

Stasiun kecil ini memiliki 2 jalur yang tersedia. Namun karena semua kereta api (KA) tidak berhenti disini, jalur yang sering digunakan adalah jalur 2 saja. Wilayah Daop 9 Jembet rata-rata memiliki sistim persinyalan secara mekanik (manual) termasuk Stasiun Mrawan ini.

Meski bangunannya kecil, namun peran stasiun ini tak main-main, lho. Stasiun Mrawan ternyata menjadi penggerak roda perekonomian wilayah Jember dan Banyuwangi. Sejak awal, stasiun itu menjadi jalur utama pengangkutan hasil perkebunan seperti kopi, gula, dan beras ke berbagai daerah di Indonesia.

Nama Mrawan berasal dari nama sebuah sungai yang mengalir di dekat kompleks stasiun mrawan maupun terowongan. Selain ketinggian stasiun, masyarakat yang biasa melakukan perjalanan dengan KA baik dari Banyuwangi maupun sebaliknya pun pasti melewati Terowongan Mrawan yang tentunya sangat legendaris.

Terowongan Mrawan dibangun sejak tahun 1902 dan selesai pada 1910 oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api milik pemerintah kolonial Belanda. Pembangunan dimulai dengan mendirikan tembok di kedua sisi terowongan pada periode 1901-1902, kemudian dilanjutkan dengan konstruksi lengkung penutup yang memakan waktu delapan tahun.

Terowongan Mrawan. (Foto: Dok. Istimewa)

Terowongan itu berada di antara Stasiun Mrawan dan Stasiun Kalibaru. Tepatnya di KM 30+777. Sampai saat ini, Terowongan Mrawan merupakan terowongan aktif terpanjang kedua di Indonesia, Cuma kalah dari terowongan Sasaksaat, bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan Padalarang – Purwakarta – Cikampek, yang memiliki panjang 949 meter.

Setiap perjalanan di jalur ini tentunya membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi serta mempertegas kontribusi KAI terhadap pengembangan wilayah. Dengan nilai sejarah yang kuat, lanskap alam yang memukau, dan potensi peran strategis dalam pergerakan ekonomi, Stasiun Mrawan berdiri sebagai simbol harmoni antara transportasi modern, potensi lokal, dan kebanggaan nasional.

Sempat Hancur Dilanda Gempa, Terowongan Mrawan Kembali Kokoh Hingga Ratusan Tahun

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru