Friday, November 14, 2025
HomeHot NewsSelain Nama Sungai dan Gunung, Asal Usul Nama Kereta Api Ini Juga...

Selain Nama Sungai dan Gunung, Asal Usul Nama Kereta Api Ini Juga Diambil dari Makhluk Mitologi Nusantara. Kira-kira Apa Saja?

Beragam nama kereta api di Indonesia memang terdengar unik bahkan mudah untuk mengingatnya. Hanya mendengar dari namanya saja, tentu masyarakat sudah mengetahui rute dari nama kereta api tersebut. Diambil dari nama gunung, sungai, singkatan nama kota yang dilewati, hingga kerajaan dan kebudayaan di Indonesia tersebut pun tersedia.

Sebut saja kereta api (KA) diambil dari nama gunung, seperti KA Papandayan (Gambir – Garut pp.), KA Cikuray (Pasar Senen – Garut pp.), KA Argo Lawu (Gambir – Solo Balapan pp.), dan lain-lain. Kemudian diambil dari nama sungai, seperti KA Bengawan (Pasar Senen – Purwosari pp.), KA Serayu (Pasar Senen – Purwokerto pp.), KA Progo (Pasar Senen – Lempuyangan pp.), dan lain-lain. Sedangkan diambil dari nama kerajaan, seperti KA Mataram (Pasar Senen – Solo Balapan pp.), KA Kahuripan (Kiaracondong – Blitar pp.), KA Blambangan Ekspres (Pasar Senen – Ketapang pp.), dan lain-lain.

Selain asal usul nama kereta api yang disebutkan, transportasi yang sudah berjasa mengantarkan para penumpang ke tempat tujuan ini, asal usul lain nama dari KA Indonesia sendiri diambil dari nama satwa mitologi yang berada di Indonesia. Nama-nama tersebut di antaranya Taksaka, Sancaka, Turangga, Sembrani, Gumarang dan Lodaya.

Daftar nama kereta api yang diambil dari makhluk mitologi Indonesia. (Foto: Dok. KAI)

• KA Lodaya (Bandung – Solo Balapan pp.)
Macan Lodaya adalah makhluk mitologi yang berasal dari Jawa Barat dan terkenal di masyarakat Sunda. Macan Lodaya digambarkan sebagai macan kumbang yang gagah dan gesit.

Macan ini juga sering dijumpai di kantor kepolisian wilayah Jawa Barat sebagai patung. Nama Lodaya akhirnya dijadikan nama kereta api relasi Bandung-Solo Bapalapan yang beroperasi pada tanggal 12 Mei 2000.

• KA Gumarang (Pasar Senen – Surabaya Pasarturi pp.)
Salah satu makhluk mitologi jelmaan dari orang sakti dalam wujud sapi hutan. Gumarang merupakan makhluk mitologi yang berasal dari Jawa Barat. Makhluk tersebut memiliki tubuh yang kuat, gagah serta lincah.

Nama Gumarang dijadikan nama kereta api relasi Pasar Senen – Surabaya Pasarturi jalur Utara dan mulai beroperasi pada tanggal 20 Mei 2001.

• KA Sembrani (Gambir – Surabaya Pasarturii pp.)
Kuda Sembrani adalah satwa mitologi Hindu, satwa tersebut digambarkan sebagai seekor kuda yang memiliki sayap, sehingga ia pun bisa terbang.

Kuda tersebut juga ditunggangi oleh Batara Wisnu. Nama Sembrani dijadikan nama kereta api jalur utara dengan relasi Surabaya Pasarturi – Gambir dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Oktober 1995.

• KA Turangga (Bandung – Surabaya Gubeng pp.)
Dalam mitologi Jawa, Turangga adalah satwa mitologi yang digambarkan seekor kuda yang sering dijadikan tunggangan para raja. Konon katanya kuda tersebut dapat berlari dengan sangat cepat.

Nama ini akhirnya dijadikan nama kereta api relasi Bandung-Surabaya Gubeng jalur selatan yang mulai beroperasi pada tanggal 1 September 1995.

• KA Sancaka (Yogyakarta – Surabaya Gubeng pp.)
Sancaka adalah satwa mitologi dengan bentuk ular, ular tersebut merupakan ratu yang pengayom dan dapat bertahan di segala keadaan. Nama Sancaka dijadikan nama kereta dan mulai beroperasi pada 20 Mei 1997. Kereta ini menghubungkan Kota Surabaya dan Yogyakarta.

• KA Taksaka (Gambir – Yogyakarta pp.)
Dalam mitologi Hindu, Taksaka adalah adalah naga, naga tersebut merupakan putera dari Dewi Kadru dan Kashyapa. Taksaka tinggal di Nagaloka bersama saudaranya yang lain. Nama Taksaka dipakai untuk kereta api relasi Gambir dan Yogyakarta yang mulai beroperasi pada 19 September 1999.

Nah, itu dia nama-nama kereta api yang merupakan asal usul yang diambil dari makhluk mitologi Nusantara. Dari nama-nama tersebut memang terbukti tak sekadar mengambil nama, namun semata-mata memiliki makna dan budaya di Indonesia.

KA Taksaka, dari Asal Usul yang Melegenda Hingga Dijuluki ‘Si Anak Emas’

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru