Thursday, December 5, 2024
HomeDaratKetika Kereta Bawah Tanah di India Mandeg, Perempuan Ini Pun Jatuh Pingsan

Ketika Kereta Bawah Tanah di India Mandeg, Perempuan Ini Pun Jatuh Pingsan

Seorang wanita India berusia 32 tahun terpaksa harus dibawa dan dirawat dirumah sakit lantaran mengalami sesak napas saat kereta metro bawah tanah terjebak di antara dua stasiun. Insiden ini terjadi pada Delhi Metro, Minggu (8/10/2017) pukul 06.30 pagi di Red Line jalur Dilshad Garden menuju Rithala.

Baca juga: India Sukses Lubangi Perut Bumi Untuk Jalur MRT Bawah Airnya

KabarPenumpang.com melansir dari laman timesofindia.indiatimes.com (9/10/2017), sebelum kejadian ini kereta berangkat dan meninggalkan stasiun Shastri Park untuk bergerak menuju stasiun Kashmir Gate. Namun tiba-tiba pantograf dan kabel atas kereta bermasalah saat melintasi Yamuna yang menyebabkan kereta berhenti.

Karena insiden ini, penumpang kereta mulai merasakan sesak. Kemudian tim respon cepat (QRT) dari Central Industrial Security Force (CISF) langsung menuju ke tempat terjadinya insiden dan membantu mengevakuasi penumpang melalui pintu darurat.

“Kereta yang berangkat dari platform 1 stasiun Shastri Park yang menuju stasiun Kashmir Gate terjadi kesealahan teknis di Overhead Equipment (OHE) yang menyebabkan pergerakan metro terhenti. Seorang QRT dari CISF bergegas ke tempat dan membantu para penumpang dalam evakuasi melalui pintu darurat. Mereka memfasilitasi penumpang di tempat yang aman,” ujar salah seorang kepala CISF.

Baca juga: Gerbong Khusus Perempuan Tak Hanya Ada di Indonesia

Saat evakuasi seorang wanita bernama Neha Jain tiba-tiba tidak sadarkan diri dan jatuh. Hal ini membuat personel QRT menggendongnya dikarenakan tidak ada tandu dan membawanya ke stasiun metro Kashmir Gate dan kemudian di rujuk ke rumah sakit terdekat. Tak hanya itu penumpang lain juga harus berjalan kaki menuju stasiun tersebut.

“Selama kontinjensi, personel QRT telah menunjukkan rasa tanggung jawab mereka,” ujar salah seorang personel QRT.

Juru bicara Delhi Metro Rail Coroporation (DMRC) mengatakan, pantograf kereta dan OHE terjerat sehingga harus dilepas. Dia menambahkan, kereta saat ini sedang dilakukan pemeriksaan. Untungnya akibat insiden ini, tidak berdampak pada keseluruhan lalu lintas kereta dan berjalan seperti biasa, dimana setiap kereta berjalan dengan jarak 15 menit.

Untuk diketahui, pada Mei di tahun 2017 ini, penumpang metro juga harus dievakuasi karena adanya percikan api sehingga para penumpang harus dievakuasi ke stasiun Rajiv Chowk. Kejadian metro mati di bawah tanah bukanlah hal langka, karena banyak sebelum insiden hari Minggu kemarin penumpang dievakuasi dan harus berjalan di jalur.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru