Tanggal 31 Oktober 2017 kemarin, Garuda Indonesia mulai membuka rute langsung dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Jakarta tujuan Bandara Heathrow Inggris. Layanan tersebut tentunya didukung oleh PT Angkasa Pura II yang melakukan penebalan atau ovelay pada landasan pacu atau runway utara di Bandara Soetta.
Baca juga: Ternyata, Flap Boeing 747 Garuda Indonesia Pernah Lepas di Udara
Overlay tersebut akan membuat ketebalan landasan pacu utara agar nilai pavement classification number (PCN) menjadi 131 yang akan diselesaikan secara bertahap. Direktur utama AP II muhammad Awaluddin mengatakan, penebalan landasan pacu ini akan bernilai Rp310 miliar dan ditargetkan selesai pada semester ke II tahun 2018 mendatang. Kekuatan runway di setiap bandara berbeda-beda, dalam bahasa penerbangan kekuatan runway/bangunan lainnya di bandara lebih dikenal dengan sebutan PCN. PCN juga ditentukan sesuai dengan kebutuhan suatu bandara, dilihat dari pesawat apa yang akan menggunakan runway bandara tersebut, semuanya ada hitung-hitungannya.
“Hal ini menjadi bagian dari pengembangan east cross taxiway dan pendukung rencana pergerakan pesawat sebanyak 86 pesawat per jam atau program improve runway capacity atau IRC 86,” ujar Awaluddin.
Penebalan landasan pacu ini berguna untuk mendukung penerbangan langsung pesawat berbadan lebar Garuda Indonesia sekelas Boeing 777 saat kondisi maksimal alias penuh dengan penumpang dan bahan bakarnya. Jika penuh atau dengan kapasitas maksimum, berat lepas landas Boeing 777-300ER seberat 350 ton untuk penerbangan langsung ke London.
Merujuk ke belakang, sejak tibanya armada Boeing 777-300ER Garuda Indonesia di tahun 2013 memang sudah mencabangkan penerbangan langsung Jakarta – London. Namun saat itu PCN di Bandara Soetta hanya 108-120 dan tidak mampu untuk di lalui Boeing 777-300ER dengan kondisi penuh sehingga harus mengurangi sebanyak 90 penumpang untuk bisa lepas landas.
Secara teori, untuk mampu menerbangkan pesawat Boeing 777-300ER dengan kondisi penuh atau maksimal, PCN overlay landasan pacu harus punya ketebalan 150. Pada 28 Juli 2017 terjadi kasus lapisan landas pacu terkelupas di Bandara Halim Perdanakusuma. Insiden tersebut terhadi setelah tinggal landasnya pesawat Boeing 777-300ER Garuda Indonesia adalah yang melayani kloter pertama jemaah Haji dengan rute penerbangan langsung ke Arab Saudi.
Baca juga: MD-11, Tak Berusia Panjang, Inilah Kado Ulang Tahun Garuda Indonesia Ke-43
Hal ini membuat penerbangan kloter selanjutnya mau tidak mau di alihkan Bandara Soetta dan beberapa penerbangan langsung harus tertunda sementara perbaikan landasan pacu tersebut. Padahal dari kacamata AP II, Bandara Halim sebenarnya memungkinkan untuk digunakan pesawat tersebut apalagi penerbangannya hanya ke Arab Saudi bukan London.
Kembali tentang penerbangan Garuda Indonesia rute Jakarta – London, meski direct flight kini telah digelar dari Jakarta, sejarah penerbangan rute jarak jauh dengan Boeing 777-300ER sejatinya telah dimulai pada 8 September 2014, namun saat itu lewat transit di Amstrerdam, Belanda, tujuannya pun di London ke Bandara Gatwick. Baru kemudian pada Maret 2016, tujuan di London dipindah ke Bandara Heathrow, dan untuk transitnya pun diubah dengan singgah di Singapura. Sementara dari London Heathrow menuju Jakarta akan dilayani secara non-stop dengan frekuensi sebanyak lima kali per minggu.