Friday, March 29, 2024
HomeDestinasiSoekarno, Jadi Presiden RI yang Paling Banyak Melakukan Lawatan ke Moskow

Soekarno, Jadi Presiden RI yang Paling Banyak Melakukan Lawatan ke Moskow

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Moskow pada 30 Juni 2022 tak pelak menjadi perhatian internasional, selain mengusung misi perdamaian atas konflik bersenjata Rusia versus Ukraina, lawatan Presiden Jokowi akan menjadi catatan sejarah, mengingat Jokowi menjadi pemimpin negara dari Asia yang pertama kali mengunjungi Rusia pasca konflik bersenjata yang pecah pada 24 Februari 2022.

Baca juga: Bertemu Vladimir Putin, Pesawat Kepresidenan Jokowi Boeing 777-300 PK-GIG Telah Mendarat di Moskow

Namun, berdasarkan catatan, itu bukan pertama kalinya Presiden Jokowi melawat ke Rusia, pada pertengahan Mei 2016, dengan menggunakan pesawat kepresidenn Boeing 737-800 Business Jet 2, Jokowi telah mengunjungi Sochi, salah satu kota wisata di Rusia. Bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kunjungan Jokowi kala itu dilakukan dalam kaitan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Rusia (ASEAN-Russia Summit) 2016.

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin, tercatat juga pernah melakukan kunjungan ke Jakarta, yakni pada September 2007, semasa Prediden RI dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Dan seperti yang telah diwartakan beberapa media, Putin rencananya pada November mendatang akan hadir di Bali dalam kaitan KTT G20.

Lepas dari itu semua, tahukah Anda, bahwa Soekarno menjadi presiden RI yang paling banyak melakukan kunjungan ke Moskow. Sebagai catatan, saat itu Rusia masih dalam naungan Uni Soviet. Dikutip dari merdeka.com, disebutkan Soekarno pernah mengunjungi Moskow sebanyak 4 kali, yakni pada tahun 1956, 1959, 1961, dan 1964. Sementara pemimpin Uni Soviet Kliment Voroshilov dan Nikita Khruschev pernah mengunjungi Indonesia masing-masing pada tahun 1957 dan 1960.

Seperti telah diketahui, semasa era Soekarno, Indonesia dan Uni Soviet mempunyai hubungan yang sangat dekat. Uni Soviet saat banyak membantu Indonesia baik dari sektor infrastruktur, keuangan, teknik militer, hingga pendidikan.

Salah satu peran penting Uni Soviet yang tak bisa dilupakan adalah dukungannya dalam proses kembalinya Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi pada tahun 1963. Dimana Indonesia dapat menang dari Belanda berkat show of force persenjataan yang dibeli dari Soviet.

Baca juga: Aeroflot Airlines, Maskapai Terbesar Rusia dan Dunia Gabungan dari Maskapai Ukraina

Dengan eratnya hubungan Soviet – Indonesia, membawa pengaruh positif pada sektor penerbangan, yang mana maskapai nasional Aeroflot Airlines dengan pesawat Ilyushin Il-18 “Coot” pernah membuka rute Jakarta – Moskow pada tahun 1961.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru