Wednesday, August 6, 2025
HomeHot News"Starline", Proyek Kereta Cepat Bergaya Metro, Hubungkan 39 Kota Besar di Eropa

“Starline”, Proyek Kereta Cepat Bergaya Metro, Hubungkan 39 Kota Besar di Eropa

Sebuah proyek baru dan ambisius, yang bertujuan untuk menyaingi perjalanan udara di seluruh Eropa dengan menghubungkan puluhan destinasi di Eropa melalui jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang akan berfungsi seperti sistem metro, telah diajukan untuk masa depan perjalanan di benua Biru

Sebuah lembaga riset yang berbasis di Kopenhagen, Denmark, 21st Europe, membayangkan akan menghubungkan 39 destinasi di negara-negara Eropa—dengan jalur yang menjangkau hingga Inggris, Turki, dan Ukraina—pada tahun 2040. Proposal yang baru diumumkan ini menyerukan jaringan kereta api berkecepatan tinggi di seluruh Eropa bernama Starline, yang akan memperkenalkan koneksi perjalanan ultra-cepat antar kota-kota Eropa dan diharapkan akan mengubah infrastruktur kereta api benua ini yang “terfragmentasi, tidak merata, dan seringkali lambat”.

“Sistem kereta api yang benar-benar terintegrasi bukan lagi sekadar masalah kenyamanan; melainkan kebutuhan strategis bagi ketahanan Eropa di abad ke-21,” demikian pernyataan proposal tersebut, sementara lembaga pemikir tersebut telah menerbitkan peta untuk menunjukkan bagaimana 39 kota—dari Dublin hingga Kiev dan Helsinki hingga Lisbon—dapat dihubungkan.

“Dirancang seperti sistem metro, Starline digadang akan mengubah cara orang Eropa memandang benua mereka sendiri, bukan sebagai kumpulan ibu kota yang berjauhan, melainkan sebagai jaringan tunggal yang bergerak cepat di mana setiap koneksi, baik untuk orang maupun barang, mudah dijangkau,” tambah proposal tersebut.

Uni Eropa Gelar Studi Kereta Berkecepatan Tinggi Lintas Negara, Inilah Sederet Kerumitannya

Sistem Kereta Cepat Eropa bergaya Metro
Lembaga pemikir tersebut telah menerbitkan peta untuk menunjukkan bagaimana 39 kota dapat dihubungkan.

Transportasi merupakan salah satu tantangan iklim terbesar di Eropa, dengan penerbangan jarak pendek tetap menjadi moda transportasi utama bagi jutaan penumpang. Di saat yang sama, alternatif kereta api berkecepatan tinggi menghasilkan emisi CO2 hingga 90 persen lebih sedikit per perjalanan.

Dianggap juga sebagai proyek lingkungan, 21st Europe menyatakan, “Peralihan yang berani ke kereta api berkecepatan tinggi mungkin merupakan peluang terbaik Eropa untuk mencapai target nol bersih 2050 sekaligus memastikan mobilitas tetap cepat dan ramah lingkungan.”

Jaringan Starline ditargetkan membentang sepanjang 22.000 kilometer, dan diperkirakan 30 persen lebih cepat daripada perjalanan darat dan kereta api saat ini, dengan kereta api beroperasi pada kecepatan 300-400 kilometer per jam. Artinya, penumpang dapat mencapai Berlin di Jerman dari Helsinki, Finlandia, hanya dalam waktu lima jam lebih sedikit, alih-alih perjalanan sehari penuh seperti saat ini.

“Kiyv ke Berlin, yang sebelumnya merupakan perjalanan semalam, kini menjadi koneksi yang mulus dan mudah diprediksi,” kata lembaga riset tersebut. “Milan ke München, yang saat ini merupakan rute lambat dan berliku, bertransformasi menjadi penghubung frekuensi tinggi antara pusat-pusat ekonomi utama.”

Menurut 21st Europe, gerbong tidak akan dibagi berdasarkan kelas, melainkan berdasarkan ruang untuk berbagai kebutuhan, seperti area tenang untuk bekerja dan area yang ditujukan untuk keluarga. Kereta akan tiba di stasiun-stasiun baru di luar kota-kota besar, yang dari sana akan terhubung dengan sistem transportasi perkotaan yang sudah ada.

Starline, menurut lembaga riset tersebut, akan didanai publik dan dioperasikan oleh perusahaan kereta api nasional yang telah disetujui. Namun, akankah sistem metro di seluruh Eropa populer di kalangan wisatawan Eropa? Lembaga riset 21st Europe mengatakan hal itu pasti akan terjadi. “Keinginan untuk perjalanan yang terbuka dan mudah diakses sudah jelas. Namun, terlepas dari permintaan publik, perjalanan lintas batas masih terfragmentasi, lambat, dan mahal.”

Eurostar – Layanan Kereta Cepat yang ‘Menyatukan’ Empat Negara Eropa

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru