Dalam upayanya untuk melakukan penghematan listrik yang juga menjadi bagian dari program otoritas perkeretaapian India untuk menggunakan energi terbarukan sebanyak 25 persen pada tahun 2025 mendatang, South Central Railway (SCR) menyatakan bahwa salah satu stasiun yang ada di jalur mereka telah menjadi stasiun kelas A1 pertama yang paling hemat energi di negara penghasil film Bollywood tersebut.
Baca Juga: Tahun 2025, India Jamin 25 Persen Sumber Tenaga Kereta Berasal dari Energi Terbarukan
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman timesnownews.com (13/12/2017), stasiun di Kacheguda, Telangana ini diketahui mencapai efisiensi energi sebanyak 100 persen. Ini merupakan hasil dari beberapa tindakan yang dilakukan oleh otoritas perkeretaapian di jalur Selatan, seperti penggantian 1.312 lampu konvensional menjadi Light-Emitting Diode (LED), 370 kipas angin yang diganti dengan kipas hemat energi Brushless DC Electric (BLDC), dan penggantian 12 AC menjadi AC hemat energi.
Selain itu, pernyataan SCR juga mengklarifikasi bagaimana inisiatif ini diharapkan dapat menghemat sebanyak 1.76 lakh unit listrik yang digunakan operator kereta ini. Kachiguda sendiri merupakan salah satu kota yang berada di pinggiran Hyderabad, India. Stasiun terbesar di kota ini dibangun pada masa pemerintahan Nizam, tengara utama di daerah ini. Nama itu berasal dari komunitas Kachi, yang masih memiliki populasi di dekat Stasiun Kereta Api Kachiguda.
Seperti yang sudah pernah diberitakan sebelumnya, perkeretaapian India merupakan salah satu jaringan rel terbesar di dunia dan menjadi konsumen listrik yang tinggi. Dengan mengurangi bahan bakar fosil pada sektor perkeretaapian ini, akan berdampak besar pada komitmen India terhadap energi terbarukan dan lingkungan.
Pada tahun 2014, armada lokomotif diesel India diketahui mengonsumsi 2,6 miliar liter solar. Hal ini membuat mantan Menteri Perkeretaapian India Suresh Prabhu berkomitmen menyediakan 200MW ke perusahaan kereta api India melalui windfarms. Tapi, karena India lebih sering mendapatkan panas matahari, tepatnya 300 hari dalam setahun, maka tidak mengherankan bila sistem tenaga kereta api di India lebih tepat menggunakan basis tenaga surya.
Tidak hanya di India, seorang peneliti dari Imperial Collage of London bersama dengan badan iklim 10:10 telah mengumumkan proyek dengan memanfaatkan tenaga terbarukan, terkait masalah penggunaan panel surya di sisi jalur kereta api.
Baca Juga: Saatnya Maksimalkan Tenaga Surya untuk Energi Terbarukan di Kereta Api
Inisiatif dengan tenaga terbarukan seperti panel surya ini hadir di momen penting bagi sektor energi terbarukan dan industri kereta api, sebab sebagian besar negara terutama selatan Inggris, jaringan distribusi listrik mencapai voltase tertinggi atau maksimum. Hal ini menyebabkan adanya pembatasan pasokan listrik ke perusahaan kereta api.
Karena masalah ini, kereta bisa kekurangan tenaga dan tidak ada pembaruan stok yang bisa ditambahkan saat jaringan kereta padat. Maka dari itu, penggunaan panel surya dinilai cocok untuk mengentaskan masalah tersebut.