Dari banyaknya stasiun penumpang di Tanah Air, stasiun Merak yang berada di Banten punya keunikan yang tiada banding. Dilihat dari lokasi, stasiun ini berada di dalam area Pelabuhan Merak yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry, karena lokasinya yang terkesan ‘menyepi’ maka stasiun ini memang lebih sepi jika dibandingkan keberadaan terminal bus yang ada di dalam Pelabuhan Merak itu sendiri.
Baca juga: Kereta Lokal Merak-Rangkasbitung, Gantikan Layanan KA Jakarta-Merak
Dirunut dari sejarahnya, stasiun Merak dibangun tahun 1912 oleh Hindia Belanda dan menjadi akhir dari rute rel di Ujung Barat Pulau Jawa. Stasiun ini dibangun setelah pelabuhan Merak beroperasi. Dibangunnya stasiun ini tak lain untuk menyambungkan dan memudahkan masyarakat yang akan menggunakan trasportasi laut untuk menyeberang ke Pulau Sumatera.
Kini stasiun Merak yang dikelola PT KAI menjadi salah satu pilihan moda transportasi bagi penumpang kapal ferry, baik yang akan pergi dan baru datang dari Pulau Sumatera. Digadang sebagai bagian dari layanan terminal terpadu, penumpang kereta yang turun di Stasiun Merak juga bisa langsung menuju loket khusus untuk membeli tiket kapal ferry. Penumpang yang keluar dari loket tersebut bahkan bisa langsung menuju gang way untuk selanjutnya masuk ke kapal.
Selain berharap dari trafik penumpan kapal ferry, kebanyakan pengguna layanan kereta di stasiun Merak adalah masyarakat Banten dan sekitarnya. Sebenarnya, untuk menuju ke stasiun Merak, penumpang tidak sulit, yakni dengan menggunakan kereta dari Tanah Abang dan naik kereta bisnis atau ekonomi menuju ke stasiun Merak. Tak hanya itu, para penumpang dari luar Jakarta yang ingin menyeberang ke pulau Sumatera seperti dari Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Timur bisa menggunaka kereta api jarak jauh yang langsung menuju stasiun Merak.
Baca juga: Mengenal Kereta Api Lokal yang Super Murah dan Wajib Kalian Tahu
Stasiun Merak saat ini memiliki 4 jalur kereta dan setiap jalur memiliki kegunaan masing-masing. Jalur 1 dan 3 digunakan untuk jalur simpan atau depo yakni tempat parkir rangkaian kereta sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Sedangkan jalur 4 digunakan sebagai jalur lurus atau jalur yang digunakan kereta api dan jalur simpan.
Stasiun kereta api kelas II yang terletak di Pulo Merak, Cilegon ini terletak di ketinggian +3 meter dan masih masuk dalam Daerah Operasi I (DaOp 1) seperti Jakarta dan Banten. Stasiun ini juga termasuk dalam areal pelabuhan Merak yang dikelola PT ASDP. Karena masih milik PT ASDP, para penumpang yang ingin memasuki pelabuhan justru dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 2500. dengan adanya penambahan biaya masuk pelabuhan, pihak PT KAI kedepan berharap dapat merelokasi stasiun di area luar pelabuhan.