Ramainya masyarakat gunakan stasiun ini seakan menjadi titik utama dari Provinsi Banten menuju kawasan Jabodetabek. Bagaimana tidak, stasiun ini memang menjadi satu-satunya lokasi transit paling strategis bagi warga sekitar maupun warga yang datang dari pulau seberang (Sumatera) yang gunakan kereta api sebagai salah satu transportasi murah dan praktis.
Ya, Stasiun Rangkasbitung inilah menjadi stasiun dengan lokasi paling strategis di kawasan pusat keramaian dan pasar tradisional. Sedari awal Stasiun Rangkasbitung ini dibangun, masyarakat sangat bergantung dengan keberadaannya untuk menuju ke kawasan Jabodetabek. Mayoritas pedagang maupun petani di stasiun ini pun masih sangat kental dengan kehadiran mereka. Tak heran diketahui wilayah Banten masih sangat bergantung pada hasil panen yang mereka tanam sendiri.

Mengingat dengan volume penumpang di Stasiun Rangkasbitung semakin banyak, sedangkan area stasiun yang minim akan ruang tunggu yang disediakan, maka dari itu stasiun ini akan dibuat lebih megah lagi untuk menampung penumpang yang menunggu kereta api. Stasiun yang berada di ketinggian +22 meter dibangun tahun 1890-an, saat ini memiliki 8 jalur kereta api dan semuanya tentu saja aktif. Selain 8 jalur, ada pula jalur simpan untuk rangkaian cadangan atau darurat.
Stasiun Rangkasbitung sedang dibangun gedung baru yang berada di sebelah barat gedung lama. Gedung baru Stasiun Rangkasbitung yang sedang dibangun ini mempunyai dua lantai. Ada tangga penghubung juga yang dibangun dari gedung lama cagar budaya ke gedung baru ini.
Pada bulan September ini pembangunan gedung baru masih terus berlanjut dan terus dikerjakan hingga target tahun depan pun tercapai. Bagian pinggir dari gedung baru tersebut masih diberi pita atau garis keamanan yang disebut juga safety line. Garis keamanan terus dipasang agar penumpang yang melintas tetap aman diluar jangkauan area pekerja.
Terlihat juga pembangunan di sisi kanan dan kiri rel kereta api. Tempat penumpang menunggu kereta api juga masih dalam pembangunan. Meskipun pembangunan gedung baru masih berlanjut, tetapi penumpang selalu ramai memadati stasiun ini. Tak hanya adanya garis pembatas yang dipasang agar kenyamanan penumpang terjaga, namun petugas keamanan di stasiun pun terus memandu jalannya penumpang serta arahan yang membuat penumpang makin aman.
Petugas keamanan terlihat dan tersebar di bagian vital stasiun seperti ruang tunggu, area boarding serta penyeberangan rel kereta. Namun meski begitu, CCTV tetap memantau di setiap sudut stasiun untuk memudahkan para petugas melihat dari monitor di ruang penjaga keamanan.
Banyaknya penumpang di stasiun ini adalah penumpang kereta api yang membawa berbagai barang bawaan mereka. Maka dari itu dari pihak PT KAI Commuter menghimbau untuk selalu menjaga dan memperhatikan barang bawaannya, jangan sampai tertukar, berpindah tangan, dipindahkan, apalagi terbawa oleh penumpang lain.
Stasiun Angke, Sempat Miliki Kanopi Hingga Gerbang Awal Menuju Kawasan Batavia
