Perdebatan tentang mana yang lebih baik antara sistem kemudi menggunakan yoke sebagai ciri khas Boeing dengan sidestick (dahulu joystick) yang menjadi ciri khas Airbus seolah tak pernah usai. Masing-masing pihak mengklaim bahwa sistem kemudi yang diusungnya adalah yang terbaik.
Baca juga: Yoke Boeing Vs Side Stick Airbus, Mana Sistem Kemudi yang Lebih Unggul?
Secara ilmiah, Boeing mengklaim yoke mampu membantu pilot mengoperasikan pesawat dengan lebih siap saat menghadapi kondisi darurat, mempertahankan keterampilan terbang, dan koordinasi umum atau keseragaman dalam melakukan input pada pesawat antara pilot dan kopilot.
Keseragaman input oleh pilot dan kopilot ini juga menjadi keunggulan yoke bukan hanya pada saat kondisi darurat melainkan saat kondisi normal.
Airbus tentu juga mempunya alasan ilmiah selain psikologis. Kehadiran sidestick diklaim memberikan pengalaman terbang jauh lebih mewah (secara desain) dan nyaman (secara penggunaan), dengan satu tangan tetap memberikan kontrol penuh ke pesawat dan satu tangan lainnya bebas berinteraksi mengoperasikan panel-panel di kokpit.
Side stick juga diklaim mendorong lebih banyak inovasi desain kokpit yang lebih beragam. Sayangnya, kekurangan pada sidestick tidak diungkap Airbus.
Dilansir mentourpilot.com, terlepas dari inovasi teknologi yang menyertainya, sidestick setidaknya memiliki dua kekurangan; dual-input dan aircraft-out-of-trim. Dual input berarti ada dua perintah di saat yang bersamaan pada pesawat.
Pada suatu momen jelang pendaratan di Bandara Charles de Gaulle, Paris, pilot Boeing 777 pernah melihat sebuah Airbus A320 yang juga hendak mendarat terlihat seperti ‘melawan’ perintah kru kokpit. Setelah diusut, ternyata input oleh pilot dan kopilot berbeda.
Sedangkan aircraft-out-of-trim adalah kondisi dimana pesawat kehilangan kontrol tanpa disadari pilot dan kopilot.
Di sisi lain, kekurangan pada sidestick-nya Airbus ini justru menjadi keunggulan yoke-nya Boeing. Link mekanik antara yoke membuat input dari pilot dan kopilot menjadi satu. Begitupun juga dengan aircraft-out-of-trim, ini juga mampu dicegah oleh sistem kemudi yoke.
Akan tetapi, perusahaan teknologi asal Perancis, BAE, dan Ratier-Figeac, anak perusahaan Collins Aerospace asal Amerika Serikat (AS), telah menemukan solusi atas dua permasalahan sidestick lewat teknologi active sidestick. Teknologi active sidestick membuat sidestick saling terhubung secara elektronik meskipun tidak ada sambungan kabel (mekanik) antar kedua sidestick.
Saat ini, teknologi atau sistem kemudi active sidestick ini sudah diaplikasikan pada pesawat jet private Gulfstream G500 dan belum ada yang menggunakannya di pesawat komersial. Irkut MC-21 dikonfirmasi (sebelum perang Rusia-Ukraina) menggunakan sistem kemudi tersebut, menjadikannya sebagai pesawat komersial pertama yang menggunakannya. Tetapi, pasca perang meletus, Irkut MC-21 dipastikan batal menggunakannya.
Dengan adanya teknologi active sidestick dan menjawab keluhan Boeing terkait sistem kemudi tersebut, banyak pihak percaya bahwa Boeing akan goyah terhadap yoke dan beralih ke sidestick.
Disebutkan, sidestick memiliki banyak keuntungan bagi Boeing, seperti mengurangi bobot pesawat, lebih mudah dan cepat diinstal dibanding yoke, lebih ergonomis, lebih memudahkan perusahaan mendesain kokpit yang lebih baru dibanding layout dan desain kokpit yang ada sekarang, dan lain sebagainya.
Kekurangannya adalah, Boeing harus tidak ada komonaliti atau type rating yang berbeda antara masing-masing pesawat.
Hal itu membuat biaya pelatihan maskapai membengkak dan tidak leluasa dalam melakukan plotting kerja pilot karena pilot pesawat tipe A tidak bisa mengemudikan pesawat tipe b karena type ratingnya berbeda, sesuatu yang sudah bisa dimanajemen dengan baik oleh Airbus yang konsisten menggunakan teknologi yang selaras antar pesawat-pesawatnya, termasuk sidestick.
Baca juga: Mengenal Throttle, Kontrol Pesawat yang Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Sriwijaya SJ-182
Tak heran bila Airbus memiliki type rating pesawat yang sama untuk keluarga A330/340/350, hanya keluarga Airbus A320 yang berbeda. Itupun juga beda tipis.
Menarik dinantikan, akankah Boeing menggunakan sidestick pada pesawat terbarunya di kemudian hari?