Thursday, December 5, 2024
HomeHot NewsTemukan Objek Misterius di Bulan, Ini Profil dan Sejarah Rover Yutu-2

Temukan Objek Misterius di Bulan, Ini Profil dan Sejarah Rover Yutu-2

Rover Cina, Yutu-2, berhasil menemukan objek misterius berbentuk kubus di cakrawalan utara bulan pada November 2021. Saat ini, rover Yutu-2 sedang bergerak ke lokasi ditemukannya objek tersebut untuk memverifikasi.

Baca juga: Wang Yaping, Astronot Wanita Cina Pertama Lakukan Spacewalk

Meski terlihat dekat, pada kenyataannya, waha Yutu-2 disebut membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan atau dua hingga tiga hari lunar untuk bisa sampai ke objek misterius berbentuk kubus tersebut.

Yutu-2 sendiri adalah rover penjelajah yang dibawa oleh Chang’e 4 yang berhasil mendarat di bulan pada 3 Januari 2019 di kawah Von Karman.

Dilansir gktoday.in, Yutu-2 bisa berjalanan wara-wiri di bulan berkat bantuan tenaga surya untuk menggerakkan enam roda.

Pada tahun 2020, para ilmuwan melaporkan gambar resolusi tinggi dari Lunar Ejecta Sequence untuk pertama kalinya. Selain itu, Yutu-2 juga mengkonfirmasi beberapa temuan, seperti geologi bulan sebagai Selenology, bulan tidak memiliki atmosfer sejati, tidak memiliki tindakan tektonik lempeng yang diketahui, memiliki gravitasi yang lebih rendah, lebih cepat dingin.

Tim peneliti Yutu-2 juga berhasil menemukan fakta bahwa permukaan bulan dibentuk oleh vulkanisme dan kawah.

Sebagai misi eksplorasi luar angkasa China, Yutu-2 dilengkapi dengan berbagai perangkat teknologi canggih.

Dikutip dari planetary.org, setidaknya ada empat perangkat atau bisa juga disebut juga instrumen sains pada rover Yutu-2. Pertama adalah Panoramic Camera (PCAM). Dua kamera warna ini diletakkan pada tiang yang berputar untuk menangkap pemandangan 360 derajat. Kamera inilah yang berhasil menangkap objek misterius di bulan pada November lalu.

Instrumen sains kedua yang disematka pada rover Yutu-2 adalah Lunar Penetrating Radar (LPR). LPR adalah sebuah instrumen radar yang digunakan untuk melihat bawah permukaan hingga lebih dari 100 meter, dan ketebalan regolith.

Itu berfungsi untuk mencari tahu kandungan apa saja yang ada pada bawah permukaan bulan guna mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang tabrakan bulan kuno dan awal pembentukan tata surya dan bumi.

Instrumen sains ketiga adalah Visible and Near-Infrared Imaging Spectrometer (VNIS). Ini digunakan untuk mempelajari komposisi mineral permukaan bulan di sekitar rover.

Adapun yang terakhir ialah Advanced Small Analyzer for Neutrals (ASAN). Ini adalah eksperimen untuk menentukan bagaimana angin matahari berinteraksi dengan regolith bulan dengan mengamati partikel energik yang terlempar dari permukaan. ASAN ada pada Yutu-2 berkat kolaborasi dari Institut Fisika Luar Angkasa, Swedia.

Baca juga: Wahana Antariksa Cina Bawa Pulang 2 Kg Tanah dan Bebatuan dari Bulan ke Bumi

Selama berada di bulan, Yutu-2, termasuk Chang’e-4, relatif aman dan sesuai rencana, kecuali di momen-momen tertentu. Saat matahari tepat berada di atas rover, praktis ia tidak bisa beraktivitas untuk menghindari kepanasan. Ini juga dimaksudkan untuk memaksimalkan energi saat matahari sudah sirna.

Selain itu, selama 2 minggu malam bulan, ketika suhu turun ke -173 derajat Celcius (280 derajat Fahrenheit), Yutu-2 dan Chang’e-4, juga harus beristirahat untuk menghindari kerusakan instrumen.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru