Friday, March 29, 2024
HomeAnalisa AngkutanUkraina Bakal Bangun Antonov An-225 Mriya untuk Hormati Pilot Pejuang, tapi….

Ukraina Bakal Bangun Antonov An-225 Mriya untuk Hormati Pilot Pejuang, tapi….

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berambisi membangun kembali pesawat kargo terbesar di dunia, Antonov An-225 Mriya. Ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para pilot yang tewas dalam pertempuran sengit melawan Rusia. Sejauh ini, Turki dan Cina telah menyatakan minatnya. Namun, investasi sebesar Rp11 triliun lebih masih menjadi penghalang.

Baca juga: Antonov An-225 Mriya Rusak Parah, Biaya Perbaikan Rp43 Triliun Selama 5 Tahun Ditanggung Rusia

Sekitar tanggal 24 Februari, Antonov An-225 Mriya sempat dilaporkan hancur. Namun, hal itu cepat-cepat dibantah oleh Dmitry Antonov, kepala pilot Antonov Airlines. Lewat postingan di Facebook pribadinya, ia memastikan pesawat tersebut aman dan tak ada kerusakan apapun meski Bandara Hostomel atau Gostomel Airport berada di bawah kendali Rusia.

Pada 27 Februari, Antonov An-225 Mriya dikonfirmasi hancur. Informasi ini diungkap langsung oleh Menteri Luar Negeri Ukraina dan diamini oleh Antonov Airlines selaku pemilik. Meski begitu, Antonov Airlines belum bisa memastikan seberapa hancur pesawat terbesar di dunia tersebut.

Harapan tersisa pada Antonov An-225 Mriya kedua yang masih dalam proses pembangunan. Sejak awal, pesawat tersebut memang dibangun dua unit. Namun, usai unit pertama rampung dikerjakan, pada tahun1994 unit kedua tak kunjung selesai dibangun lantaran terkendala uang sehingga proses pembangunan dihentikan.

Celakanya, hanggar tempat pesawat An-225 Mriya yang kedua pun turut menjadi sasaran target bombardir pasukan Rusia. Di awal bulan Maret lalu, sempat terlihat kebakaran di hanggar tersebut. Setelah api padam dan dilakukan pengecekan, pesawat dinyatakan aman.

Pesawat kedua An-225 Mriya saat ini progresnya sudah 70 persen pengerjaan. Adapun sisanya perlu memasang peralatan dan perlengkapan avionik serta komponen lainnya. Meski begitu, biayanya bisa menyentuh angka US$800 juta atau sekitar Rp11 triliun lebih.

Zelensky sejauh ini sudah berupaya mencari investor. Turki sudah menyatakan minatnya, namun terkendala di uang. Begitupun juga dengan investor Cina.

“Kami ingin membangunnya, (dan) kami membutuhkan US$800 juta. Saya mengajukan banding kepada Presiden Turki dengan proposal untuk membangun Mriya ke-2, tetapi kami tidak menemukan uangnya,” jelasnya.

“Tapi dalam hal ini, ini bukan masalah uang, ini masalah ambisi. Kami didekati oleh Ukroboronprom, tim Antonov. Ini adalah pertanyaan tentang citra negara kami dan semua pilot profesional hebat yang tewas dalam perang ini,” lanjutnya.

Baca juga: Seandainya ‘Dengarkan’ Peringatan NATO, Antonov An-225 Mryia Seharusnya Bisa Diselamatkan

“Berapa banyak yang telah mereka lakukan, dan hari ini kita sudah dapat mengatakan berapa banyak nyawa orang yang tersisa di Mariupol, terutama di Azovstal yang mereka selamatkan. Berapa banyak pilot yang menyerahkan nyawa mereka untuk membawa semuanya ke sana, dari senjata hingga air. Dan berapa banyak yang terluka,” tegasnya.

“Sejumlah besar orang-orang ini mati secara heroik. Untuk membangun Mriya demi mengenang para pahlawan adalah posisi negara yang tepat,” tutupnya, seperti dikutip dari Interfax Ukraine.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru