Teheran, ibu kota Iran selama ini kerap dilintasi oleh penerbangan jarak jauh dari maskapai-maskapai ternama yang melayani rute ke Eropa. Dengan wilayah strategis, penggunaan ruang udara Iran dapat menigkatkan efisensi penerbangan. Namun, belum lama ada temuan yang bisa menyulut kekhwatiran, yakni dugaan spoofing GPS di sekitar Teheran.
Baca juga: Perang Israel vs Hamas Ancam Keselamatan Navigsi Penerbangan, Kok Bisa?
Seorang mahasiswa Universitas Texas telah menelusuri sumber sinyal spoofing GPS yang mengkhawatirkan di Timur Tengah hingga pinggiran timur Teheran, namun tampaknya hanya sedikit yang dapat dilakukan untuk menghentikan gangguan navigasi tersebut.
Dikutip dari avweb.com (28/11/2023), Todd Humphreys, yang mengepalai Laboratorium Radionavigasi di Universitas Texas, mengatakan mahasiswa pascasarjana, Zach Clements, dapat menggunakan peralatan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk memindai sinyal palsu GPS dan memperkirakan sumbernya.
Spoofing GPS adalah pemalsuan identitas koordinat GPS (Global Positioning System) atau memanipulasi sistem navigasi satelit berbasis GPS. Manipulasi koordinat GPS ini dilakukan biasanya terkait sistem pertahanan dalam menghadapi potensi serangan udara dari lawan.
Dia mengatakan analisis terhadap sinyal-sinyal itu sendiri menunjukkan bahwa ini adalah bentuk gangguan yang lebih canggih, dan bentuk yang lebih kasar terdapat di mana-mana di wilayah tersebut. “Mereka tampaknya ditujukan pada penolakan layanan daripada penipuan yang sebenarnya,” kata Humphreys.
Sejak akhir September, situs Ops Group telah mengumpulkan laporan dari pilot yang terbang di Timur Tengah yang melaporkan peralatan navigasi berbasis satelit yang memberikan mereka laporan posisi palsu.
Dalam beberapa kasus, panel atau instrumen di kokpit memberi tahu bahwa mereka berada sejauh 120 mil dari lokasi sebenarnya. Beberapa kru harus meminta vektor kepada petugas ATC (Air Traffic Control) agar mereka tetap berada di jalur yang benar.
Baca juga: Ada Anomali Pada Sinyal GPS, Bandara Dallas Alihkan Penerbangan Selama Dua Hari
Humphreys mengatakan perkembangan yang mengkhawatirkan adalah spoofing mempengaruhi peralatan yang bergantung pada GPS dan Sistem Referensi Inersia (IRS). Kedua sistem tersebut seharusnya beroperasi secara independen dan IRS dianggap kebal terhadap gangguan semacam itu.