Bagi traveler yang kerap bepergian menggunakan pesawat, terkadang kerap dihadapkan dengan pilihan sulit antara istirahat dengan tanpa cahaya sama sekali (karena tirai jendela ditutup seluruhnya) atau istirahat dan menikmati penerbangan dengan menutup sebagaian tirai atau tidak sama sekali.
Baca juga: Hindari Virus Corona, Penumpang ini Kenakan Helm di Kabin Pesawat!
Padahal, pilihan untuk menutup tirai seluruh atau setengahnya belum mampu mengakomodir keinginan tipe pelanggan yang tetap menginginkan cahaya, namun tidak dalam intensitas berlebih, layakya kaca film pada mobil yang bisa diatur persentase kecerahannya. Tapi tenang, bagi tipe penumpang seperti itu, mungkin salah satu inovasi ini bisa mengakomodir keinginan Anda.
Dikutip KabarPenumpang.com dari laman Simple Flying, Sabtu, (21/3), belum lama ini, sebuah situs online, Magical Super Store, menjual kaca film atau stained glass untuk pesawat. Pasalnya, selama ini, stained glass memang lebih banyak dijumpai di Gereja atau bangunan tua peninggalan abad pertengahan dan hampir tak pernah ditemui di jendela pesawat dengan ketinggian 10-11 kilometer di udara.
Dalam deskripsinya di laman magicalsuperstore.com, toko tersebut mengklaim mampu membuat pesawat tampak lebih megah karenanya. Selain itu, stained glass atau kaca film tersebut juga mudah digunakan karena dapat melekat pada permukaan kaca apapun.
Di samping itu, stained glass juga dapat dicuci agar bisa digunakan berkali-kali atau digulung dan digunakan kembali dengan mudah tanpa perlu kehilangan bentuk aslinya apalagi kehilangan daya rekat. Menariknya lagi, kaca film tersebut juga diklaim mampu melindungi permukaan kaca dari berbagai kuman (mungkin termasuk virus corona yang saat ini tengah mewabah). Dengan begitu, stained glass tersebut dapat membuat penumpang lebih nyaman dan aman dalam beraktivitas di pesawat, seperti tidur siang, membaca buku, menyantap hidangan, atau bahkan berdoa.

Hanya saja, stained glass tersebut sejauh ini tidak tersedia dalam beragam varian. Hanya pesawat keluaran dua pabrikan besar saja, yakni Boeing dan Airbus, yang sudah tersedia. Mulai dari Airbus A330, Airbus A350, Boeing 707-767, Boeing 787, hingga Boeing 777X. Khusus untuk Boeing 777X, padahal pesawat tersebut saat ini masih dalam proses pengembangan setelah berhasil terbang perdana pada 20 Januari 2020 lalu dan belum secara reguler melayani penumpang. Selain itu, harganya pun juga bervariasi, mulai dari $25 atau Rp400 ribuan hingga yang termahal (untuk Boeing 787 Dreamliner) $50 atau Rp 800 ribuan.
Meskipun saat ini stained glass penggunaannya masih debatable, namun animo masyarakat terhadap produk tersebut cukup tinggi. Hal itu setidaknya dapat dilihat dari ludesnya salah satu varian produk tersebut, yakni varian untuk Airbus A330.
Baca juga: Pramugari Hibur Penumpang dengan Cara Unik Di Tengah Penerbangan yang Nyaris Kosong
Sejauh ini maskapai-maskapai di dunia pada umumnya hanya mengatur tertutupnya tirai jendela pesawat saat lepas maupun turun landas dan sama sekali belum menyinggung penggunaan stained glass. Hanya saja, pada beberapa kasus, traveler yang biasanya kerap meletakkan kamera di jendela, kadang kala mendapat protes dari penumpang yang duduk di kursi lain. Alasannya simpel, mengganggu pemandangan.
Namun demikian, guna mencari kejelasan, sebetulnya beberapa maskapai besar, Delta Airlines, Southwest, JetBlue, American Airlines, United Airlines, dan Alaska Airlines, sudah coba dimintai keterangan terkait penggunaan stained glass pribadi pada penerbangan. Tetapi mereka belum memberikan jawaban tegas boleh tidaknya memasang stained glass.