“Naikilah Perusahaan Minang,” ini bukan sebuah slogan tetapi nama panjang dari sebuah perusahaan otobus. PO NPM merupakan angkutan darat yang berasal dari Tanah Minang atau Sumatera Barat.
Baca juga: PO ANS – Pernah Layani Trayek AKAP Terjauh, Banda Aceh – Denpasar
Ternyata PO NPM merupakan salah satu perusahaan otobus tertua di Pulau Sumatera dan masih eksis meski melewati berbagai transformasi teknologi. Didirikan tahun 1937 oleh Bahauddin Sutan Barbangso Nan Kuniang di kota Padang Panjang, Sumatera Barat.

KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, PO yang sudah berdiri 82 tahun tersebut, kini sudah dikelola oleh generasi ketiga yakni Angga Vircansa Chairul. Pada awal mulanya meluncur dijalanan, PO NPM hanya melayani beberapa trayek dalam provinsi Sumatera Barat.
Kemudian setelah berpuluh-puluh tahun mengoperasikan dalam kota, PO NPM mulai berkembang dan membuka trayek ke berbagai kota di Sumatera. Pada dekade 1980-an, akhirnya melucur dengan trayek ke Pulau Jawa.
PO NPM sendiri memulai pemberangkatannya ke berbagai daerah di Pulau Jawa dari beberapa kota di Sumatera Barat seperti Bukittinggi, Pariaman, Payakumbuh dan lainnya. Dari dasawarsa 1980-an hingga awal 2000-an, ini adalah puncak kejayaan PO NPM tersebut.
Dimana jaringan trayek PO NPM membentang mulai dari Medan, Pekanbaru, Dumai, Jambi, Bengkulu, Palembang dan Bandar Lampung untuk Pulau Sumatera. Sedangkan di Pulau Jawa trayeknya adalah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung.
Trayek utama dari PO NPM di Sumatera barat sendiri adalah dari Padang menuju ke Bukit Tinggi. PO NPM pada masa kejayaan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), menjadi salah satu yang berkembang dari beberapa PO bus di Sumatera.
Sayangnya perjalanan para PO bus AKAP ini menurun setelah maskapai penerbangan memberikan tarif tiket pesawat murah. Selain itu juga maraknya perusahaan travel yang menggunakan mobil kecil menjamur sehingga membuat banyak armada PO NPM harus menganggur dan menyebabkan kerugian.
Karena hal ini, generasi ketiga dari pemilik PO NPM akhirnya melakukan pengembangan dengan membuka usaha angkutan pariwisata dengan nama Vircansa Tour Bus yang beroperasi di Sumatera Barat dan sekitarnya. Pada saat terjadinya kenaikan tiket pesawat di awal tahun 2019, NPM melakukan penambahan unit kendaraan mereka sebanyak sepuluh bus, melengkapi 80 unit bus yang telah dimiliki oleh bus orang minang ini.
Sementara itu, sepuluh armada baru NPM bermesin Mercedes Benz, diyakini mampu memanjakan para penumpang dalam melakukan perjalanan mereka. Armada terbaru NPM Vircansa bertipe OH 1526 NG itu, dikerjakan oleh Karoseri Laksana di daerah Ungaran, Jawa Tengah.
“Armada terbaru kami ini, telah di lengkapi berbagai fitur yang akan memanjakan para penumpang dlaam melakukan perjalananya, berbagai fitur tersebut yakninya, unit full AC yang juga di dukung dengan adanya smoking area, toilet, footrest, dan colokan yang dapat digunakan untuk mengisi ulang daya handphone para penumpang,” papar Angga lagi.
Baca juga: Sejarah ALS, Perusahaan Otobus dengan Trayek Terjauh Lintas Jawa-Sumatera
Dikatakannya lagi, Armada terbaru ini juga telah menggunakan EURO 3, dimana sistem pembakaran yang sudah terkomputerisasi. “Artinya, jika mobil berjalan dengan keadaan yang terlalu panas, akan mengurangi tenaga kendaraan secara perlahan-lahan,” ujar Angga.