Thursday, May 1, 2025
HomeBandaraIbarat "Sedia Payung Sebelum Hujan," Jangan Sepelekan Kotak P3K di Kendaraan

Ibarat “Sedia Payung Sebelum Hujan,” Jangan Sepelekan Kotak P3K di Kendaraan

Angkutan umum seperti, bus, kereta, kapal hingga pesawat pastinya memiliki kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan atau yang biasa disebut P3K. Kotak ini wajarnya bukan sembarang kotak yang kosong, melainkan berisi alat-alat kesehatan yang dibutuhkan untuk pertolongan pertama. Sebenarnya, tak hanya untuk pertolongan pertama, kotak P3K juga berguna untuk menyimpan obat-obatan yang diperlukan selama perjalanan untuk pemulihan kondisi kesehatan.

Baca juga: Bagaimana Pramugari Beri Pertolongan Pertama ke Penumpang di Pesawat?

Pemerintah melalui Pasal 57 huruf G UU No. 22/2009 tentang kendaraan menyebutkan bahwa setiap kendaraan berpemumpang harus membawa perlengkapan pertolongan pertama. Jika tidak, maka sesuai dengan pasal 278 UU no 22 tahun 2009 tentang Kendaraan, maka pengendara akan dikenakan tilang sebesar Rp250 ribu. Hal tersebut kemudian ditegaskan pada Pasal 43 huruf G Peraturan Pemerintah nomor 55 tahun 2012 yang mewajibkan mobil dilengkapi dengan kotak pertolongan pertama. Selanjutnya pada pasal 55 disebutkan bahwa kotak pertolongan pertama setidaknya mencakup empat hal, yaitu obat antiseptik, kain kassa, kapas dan plester.

Dirangkum KabarPenumpang.com dari beberapa sumber, selain empat macam benda yang harus ada di dalam kotak P3K, sebenarnya Anda bisa menambahkan beberapa alat kesehatan lainnya yang vital untuk merespon kejadian kecelakaan.

1. Kain kassa gulung, untuk menutup luka luar yang mengeluarkan darah cukup banyak
2. Plester berbagai ukuran, ini untuk menutup luka ringan seperti lecet dan luka tergores.
3. Perekat kain khusus untuk merekatkan perban.
4. Salep antibiotik, biasanya digunakan untuk menghentikan penyebaran kuman dan bakteri pada infeksi kulit.
5. Tisu antiseptik, untuk membersihkan tangan setelah menangani luka.
6. Aspirin, obat ini berfungsi untuk meredakan rasa sakit dengan penyakit ringan seperti pusing.
7. Kompres instan, digunakan untuk meredakan demam pada penumpang.
8. Sarung tangan, ini biasanya digunakan untuk menutupi tangan saat menangani korban luka. Fungsinya agar tidak langsung bersentuhan dengan korban dan menghindari penularan penyakit.
9. Hidrokotison salep. Hidrokortison adalah obat antiinflamasi yang ditujukan untuk gangguan-gangguan kulit yang bersifat proliferatif, seperti psoriasis (gangguan kulit yang manifestasinya berupa timbulnya bintil-bintil kecil yang terasa gatal dan jika digaruk dapat berair atau bersisik), dan penyakit-penyakit inflamasi seperti beberapa jenis dermatitis (infeksi kulit).
10. Gunting. Pastikan gunting yang anda miliki tajam dan bisa gunakan untuk memotong kain kassa.
11. Perban gulung ukuran 3 dan 4 inchi. Fungsinya untuk membebat dan menekan luka.
12. Kain kassa berbentuk bantalan ukuran 3×3 inchi dan 4×4 inchi. Fungsinya untuk menekan luka. Biasanya digunakan untuk luka berukuran kecil namun dalam.
13. Termometer digital. Jangan gunakan thermometer air raksa, karena selain beresiko pecah, air raksa akan sulit terlihat di kondisi gelap.
14. 2 lembar perban segitiga atau mitela. Biasanya digunakan saat korban mengalami dislokasi atau patah tulang. Kain mitela digunakan untuk menjaga tulang lebih stabil dan tidak semakin parah saat perjalanan ke rumah sakit.

Baca juga: 11 Fitur Keselamatan di Kabin Pesawat yang Mungkin Belum Diketahui Penumpang

Jangan lupa untuk mencatat dan menempelkan nomor-nomor darurat seperti ambulans, rumah sakit dan kantor polisi di kotak P3k. Hal ini memudahkan Anda dalam menghubungi pihak-pihak tersebut walupun dalam keadaan panik. Baiknya juga Anda harus menguasai metode dalam pertolongan pertama sebelum melakukan pertolongan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru