Sebagai pelancong sejati, rasanya menikmati tiga pulau dalam sehari bukanlah hal yang melelahkan. Tiga pulau tersebut berada di Kepulauan Seribu yang benar-benar bisa dikunjungi dalam sehari perjalanan.
Selain menikmati perjalanan laut, pelancong juga bisa berwisata sejarah ketiga pulau tersebut. Pulau-pulau itu adalah Pulau Kelor, Pulau Cipir, dan Pulau Onrust yang masing-masing menyuguhkan peninggalan kolonial dan magis yang tak terlupakan.
Perjalanannya cukup padat untuk menyelesaikan perjalanan ketiga pulau tersebut. Tim KabarPenumpang.com pernah mengikuti tur ketiga pulau ini, dan keberangkatan jam 07.00 WIB dari Muara Kamal Bersama rombongan dan seorang pemandu.
Perjalanan menggunakan kapal kayu bermesin menuju ke gugusan pulau kecil di Kepulauan Seribu. Perjalanan pagi itu, gelombang laut cukup bersahabat, dan bila beruntung kita bisa melihat penyu laut yang sedang berenang.
Dalam Waktu kurang dari satu jam, perjalanan tiba di tujuan pertama yakni Pulau Kelor. Di pulau ini, ada Benteng Martello peninggalan VOC di abad ke-17. Meski Sebagian besar tembok sudah runtuh, tetapi aura kejayaannya dan misterinya cukup terasa kuat.
Sang pemandu bercerita bahwa benteng ini dahulu digunakan sebagai pertahanan terhadap serangan musuh yang datang dari laut. Memang tidak luas, tetapi spot foto di Pulau ini cukup banyak.
Tak lama, hanya sekitar 45 menit di Pulau Kelor, kemudian perjalanan Kembali menuju ke Pulau Cipir. Tak butuh waktu lama, Pulau Cipir langsung terlihat dan Ketika rombongan tiba, disambut reruntuhan angunan kolonial yang dulunya merupakan rumah sakit karantina untuk jemaah haji di masa Hindia Belanda.
Cukup merinding bila berada di sini, tetapi sisa-sisa sejarah jelas terlihat. Lorong-lorong yang sudah ditelan alam dan akar pohon yang melilit dinding-dinding tua membuat suasana semakin dramatis.
Meski terkesan angker, pulau ini memancarkan ketenangan dan di sisi barat, hamparan pasir putih dan jernihnya air laut menjadi tempat ideal untuk beristirahat sejenak sambil menikmati camilan dan kelapa muda.
Sejarah Pulau Onrust, Tempat Karantina Jemaah Haji hingga Bendung Semangat Nasionalisme
Terakhir menuju Pulau Onrust yang merupakan pulau terbesar di antara ketiganya dan memiliki sisi peninggalan sejarah paling lengkap. Di Onrust, ada museum kecil yang memamerkan artefak dan foto-foto tempo dulu.
Pelacong juga diajak mengunjungi bekas galangan kapal VOC, barak-barak tua, hingga kompleks makam Belanda yang sebagian nisan masih terbaca jelas. Pemandu menjelaskan bahwa nama “Onrust” berasal dari bahasa Belanda yang berarti “tidak pernah beristirahat”—merujuk pada kesibukan pelabuhan dan galangan kapal di masa lalu.
Sebelum meninggalkan Pulau Onrust, pemandu tur mengajak untuk menerbangkan lampion kertas di sore hari setelah matahari terbenam. Kemudian Kembali ke Jakarta dengan perasaan yang penuh kesat da menikmati sejarah panjang Batavia yang kini dapat dikunjungi dan rasakan secara langsung.