Tuesday, October 21, 2025
HomeAnalisa AngkutanMaskapai Penerbangan Jual Tiket Berdiri, Bukan Sebatas Konsep 'Pernah Terjadi' di Pakistan

Maskapai Penerbangan Jual Tiket Berdiri, Bukan Sebatas Konsep ‘Pernah Terjadi’ di Pakistan

Belum lama ini di media sosial mengemuka berita tentang konsep tiket berdiri yang bakal ditawarkan maskapai penerbangan di tahun 2026. Meski mengundang kontroversi dan terdengar kurang menyakinkan dari aspek keamanan, namun, ide tentang penumpang berdiri di pesawat memang pernah dicetuskan oleh beberapa maskapai sebagai konsep “ultra-low-cost” yang menimbulkan kontroversi besar.

Disebut kontroversi, pasalnya regulasi internasional seperti dari FAA (Amerika Serikat) dan EASA (Uni Eropa) mensyaratkan setiap penumpang memiliki kursi dengan sabuk pengaman. Ditambah, standar keselamatan mengharuskan evakuasi seluruh penumpang dalam waktu 90 detik, dan konfigurasi berdiri memperlambat proses ini.

Walau mengundang kontroversi, beberapa nama besar dalam industri dirgantara, baik maskapai dan manufaktur pernah menyuarakan konsep pernumpang berdiri, yaitu:

1. Ryanair (Irlandia)
Pada tahun 2010, CEO Michael O’Leary menyarankan konsep “standing room” atau ruang berdiri untuk penerbangan jarak pendek. Kursi dibuat sangat minimal seperti “vertical seat” (bangku tegak yang mirip tempat berdiri dengan penyangga punggung). Namun, ide ini tidak disetujui oleh otoritas penerbangan Eropa.

2. Spring Airlines (Cina)
Pada tahun 2015, Spring Airlines mengusulkan desain kabin berdiri sebagai cara untuk menurunkan harga tiket domestik di Cina. Pemerintah Cina juga tidak menyetujui rencana ini karena alasan keselamatan.

3. Airbus
Pada awal 2000-an, pernah mematenkan desain “standing seat” seperti pelana sepeda untuk memaksimalkan jumlah penumpang. Gagasan ini hanya sebatas paten dan belum pernah digunakan secara nyata.

Inovasi “Standing Seat,” Pacu Pendapatan Maskapai, Gadaikan Kenyamanan Penumpang

Fitur yang ditawarkan pada desain standing seat mencakup jarak antar kursi (pitch) hanya sekitar 23–24 inci, dibandingkan standar ekonomi yang biasanya 29–31 inci, bantalan duduk yang kecil, seperti sadel, tidak nyaman untuk penerbangan panjang, penumpang tidak sepenuhnya berdiri, tapi menopang sebagian berat tubuh dan npenumpang tetap dilengkapi dengan sabuk pengaman dan perlengkapan keselamatan standar.Desain standing seat bisa dipasang di pesawat kelas ekonomi, khususnya untuk penerbangan jarak pendek (<2 jam).

Meski begitu, pernah ada kejadian oknum maskapai penerbangan yang menjual tiket berdiri, yakni pada penerbangan PIA PK-743 Pakistan International Airlines (PIA) di tahun 2017, ada tujuh orang penumpang yang terpaksa berdiri selama empat jam penerbangan.

Saat itu PIA PK-743 yang menggunakan jenis Boeing 777 membawa 416 penumpang dalam penerbangan dari Karachi ke Madinah, Arab Saudi pada 20 Januari 2017 lalu. Padahal kapasitas pesawat ini hanya memiliki kapasitas 406 bangku termasuk tempat duduk lepas.

“Jual Tiket Berdiri” di Pesawat, Awak Maskapai Pakistan Diperkerakan

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru