Friday, August 15, 2025
HomeBasis AplikasiPT DI - Intercrus Kembangkan Taksi Udara, Perkuat Ekosistem Dirgantara di Sektor...

PT DI – Intercrus Kembangkan Taksi Udara, Perkuat Ekosistem Dirgantara di Sektor Advanced Air Mobility

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menegaskan perannya dalam membangun ekosistem kedirgantaraan nasional yang inovatif dan berdaya saing melalui kerja sama strategis dengan PT Intercrus Aero Indonesia (Intercrus), sebuah Perusahaan start-up dalam negeri yang bergerak di bidang riset dan pengembangan pesawat Vertical Take-Off & Landing (VTOL) elektrik untuk sektor Advanced Air Mobility (AAM).

Intercrus SOLA merupakan produk inovasi terbaru yang dikembangkan PT DI bersama Intercrus, termasuk sekelompok insinyur muda Indonesia di dalamnya yang memiliki visi besar untuk menciptakan solusi mobilitas udara masa depan yang lebih ramah lingkungan, efisien dan adaptif terhadap berbagai kebutuhan operasional – baik untuk sektor sipil maupun militer.

Dirancang sebagai kendaraan udara elektrik berkonsep VTOL, Intercrus SOLA hadir sebagai taksi udara masa depan yang mampu mengangkut tiga penumpang dan satu pilot. Tak hanya itu, platform ini juga dapat dikembangkan untuk misi militer seperti pengiriman kargo dan dukungan logistik dengan muatan presisi maupun konvensional.

Dengan kemampuan daya angkut hingga 360 kg dan jarak tempuh mencapai 200 km, serta sistem propulsi elektrik penuh yang rendah kebisingan, Intercrus SOLA dirancang cocok untuk berbagai lingkungan operasi, dari kawasan urban padat hingga daerah terpencil. Sebagai bagian dari inisiatif green aviation, Intercrus SOLA mencerminkan arah baru PT DI dalam menghadirkan produk berbasis energi bersih dan mendukung pengembangan ekosistem AAM di Indonesia.

Kolaborasi antara PT DI dan Intercrus mencakup pengembangan teknologi, proses sertifikasi, manufaktur, hingga komersialisasi Intercrus SOLA. Pada pembukaan Indo Defence 2024 Expo & Forum hari pertama (11/06), PT DI dan Intercrus menghadirkan demonstrasi prototipe sub-skala 1:7 dari Intercrus SOLA, bernama SOLITA. Demo ini memperlihatkan kemampuan dasar manuver dan hovering di hadapan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Direktur Utama PT DI, Gita Amperiawan menyatakan, “Kemitraan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang PTDI untuk memperkuat kapasitas inovasi industri dirgantara nasional. Kami percaya bahwa AAM dapat menjadi salah satu solusi nyata untuk menjawab tantangan konektivitas di wilayah urban maupun daerah dengan akses terbatas. Di saat yang sama, teknologi ini juga memiliki potensi adaptasi untuk mendukung kebutuhan operasi militer seperti pengiriman logistik ke medan sulit, misi pengintaian, hingga dukungan taktis di area operasi dengan tingkat risiko tinggi.”

Melalui kemitraan dengan Intercrus, PT DI mengambil perannya dalam membentuk arah baru ekosistem mobilitas udara nasional — tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan transportasi sipil, tetapi juga dalam mendorong lahirnya solusi teknologi inovatif di sektor kedirgantaraan masa depan. Lebih dari sekedar produk, Intercrus SOLA yang ditargetkan siap terbang dan melayani Indonesia pada tahun 2028 ini juga menjadi simbol transformasi dan masa depan transportasi udara Indonesia.

Volocopter dan Grab Canangkan Uji Coba Taksi Udara di Asia Tenggara

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru