Sepertinya ‘hilang’ sudah keberadaan rangkaian dengan interior kursi tegak untuk Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dengan tarif yang relatif mahal ini. Ya, setelah kabarpenumpang mendapat kabar dari rekan pecinta kereta api melalui pesan singkat bahwa adanya penggantian rangkaian, ternyata benar adanya.
Ternyata rangkaian untuk Kereta Api (KA) Matarmaja bakal mengganti rangkaiannya dari ekonomi biasa dengan kapasitas 106 tempat duduk (formasi 2+3) menjadi 72 tempat duduk (formasi 2+2). Rangkaian ini menggunakan ekonomi New Generation hasil modifikasi Balai Yasa Manggarai. Tentunya ini menjadi KA terakhir setelah sebelumnya rangkaian KA Pasundan yang sudah mengganti rangkaian menjadi New Generation.
Melihat dari aplikasi tiket Access by KAI di ponsel, untuk denah kursi KA Matarmaja sudah berubah dimulai pada tanggal 28 September 2025, dimana tanggal tersebut juga merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) yang ke-80. Perjalanan KA Matarmaja yang sudah diubah rangkaiannya menjadi New Generation adalah keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dan juga dari Stasiun Malang.
Rangkaian KA Matarmaja yang masih gunakan ekonomi biasa saat ini dikenakan tarif terjauh adalah Rp290.000 sampai tanggal 27 September 2025. Keesokan harinya, maka akan menggunakan Ekonomi New Generation yang dikenakan tarif mulai harga Rp350.000 – Rp375.000 untuk perjalanan terjauh.

Seiring dengan perkembangan bahwa PT KAI akan memberlakukan rangkaian kereta api khususnya kelas ekonomi dengan kenyamanan saat diperjalanan, rasanya sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang tak perlu lagi adanya keluhan termasuk kursi tegak dengan harga yang masih relatif mahal. Kini harga sepadan dengan fasilitas tentu saja membuat penumpang akan merasa nyaman meskipun menempuh perjalanan hingga belasan jam.
Untuk rangkaian lama KA Matarmaja biasanya akan dipergunakan untuk rangkaian tambahan kereta api lainnya, salah satu contohnya adalah sebagai rangkaian lokal yang ada di Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya atau rangkaian KAJJ yang masih menggunakan tarif subsidi dengan interior yang masih berkapasitas 106 tempat duduk.
Diketahui KA Matarmaja pertama kali beroperasi pada 28 September 1983. Kereta ini dulunya bernama Kereta Api Senja Maja, dengan rute layanan Madiun – Jakarta, pulang pergi. Rangkaian kereta perdana ini terdiri dari rangkaian Ekonomi, dengan tambahan satu kereta Bisnis. Pada 1983, PT KAI memperpanjang rute KA Matarmaja hingga BIiltar, lalu Malang.
Perpanjangan rute ini merupakan suatu respon terhadap permintaan penumpang. Selain itu, sepanjang sejarahnya, KA Matarmaja juga kerap mengalami perubahan jalur. Berawal dari melewati rute Selatan melalui kota Purwokerto dan Yogyakarta, KA Matarmaja kemudian beralih melewati jalur utara, yaitu melalui Pekalongan hingga Semarang, untuk kemudian berbelok ke jalur cabang arah Solo dan Malang. Perubahan rute ini bertujuan untuk mengisi kekosongan pada layanan rute Semarang – Solo.