China Eastern Airlines telah mulai menjual tiket untuk apa yang disebut sebagai penerbangan penumpang ‘langsung’ terpanjang di dunia. Rute ambisius ini menghubungkan Buenos Aires, Argentina, ke Shanghai, Cina membentang sekitar 12.000 mil (sekitar 19312,1 km) dan berdurasi hingga 29 jam, termasuk persinggahan teknis di Auckland, Selandia Baru.
Layanan ini, yang dijadwalkan dimulai pada bulan Desember, beroperasi dua kali seminggu menggunakan pesawat Boeing 777-300ER, menawarkan kombinasi kursi kelas ekonomi, ekonomi premium, bisnis, dan kelas utama.
Label kata ‘langsung’ pada penerbangan ini berarti penumpang tetap berada di pesawat yang sama dengan nomor penerbangan yang sama, bahkan selama persinggahan di Auckland, yang berlangsung sekitar dua jam untuk pengisian bahan bakar dan pergantian awak.
Pengaturan ini memungkinkan China Eastern untuk mengatasi keterbatasan jangkauan teknologi pesawat saat ini sekaligus menghubungkan dua pusat ekonomi yang berjauhan.
Profil China Eastern Airlines, Punya Catatan Bagus dalam Rekor Keselamatan
Tiket penerbangan jarak jauh ini dibuka dengan harga tiket sekitar $1.200 untuk tiket kelas ekonomi sekali jalan, menjadikannya pilihan yang kompetitif bagi wisatawan yang mencari konektivitas antara Amerika Selatan dan Asia tanpa harus transit berkali-kali.
Analis industri mencatat bahwa rute ini bukan hanya tentang daya tahan; ini merupakan ekspansi yang terencana bagi China Eastern di tengah pulihnya permintaan perjalanan internasional pasca pandemi. Dengan mengamankan hak kebebasan kelima—yang memungkinkan maskapai ini mengangkut penumpang antara Auckland dan Buenos Aires—maskapai ini memanfaatkan pasar yang kurang terlayani.
Menurut laporan dari Business Insider, penerbangan ke arah timur dari Shanghai ke Buenos Aires memakan waktu sekitar 24 jam, sementara perjalanan pulang diperpanjang menjadi 29 jam karena hambatan yang ada di Pasifik.
Perkembangan ini menyoroti tren yang lebih luas dalam penerbangan jarak sangat jauh, di mana maskapai menyeimbangkan kenyamanan penumpang dengan efisiensi operasional. Langkah China Eastern ini diambil ketika pesaing seperti Singapore Airlines mempertahankan rute nonstop 18 jam mereka dari New York ke Singapura.
Di balik layar, pelaksanaan penerbangan maraton semacam itu melibatkan logistik yang rumit. Transit di Auckland sangat penting karena saat ini tidak ada jet komersial yang dapat terbang jarak penuh tanpa henti tanpa melebihi batas muatan. Rotasi kru dan protokol perawatan selama transit memastikan kepatuhan keselamatan, sebagaimana dijelaskan dalam wawasan dari blog penerbangan One Mile at a Time, yang menekankan bagaimana rute ini memanfaatkan lokasi strategis Selandia Baru.
Bagi penumpang, pengalaman ini menjanjikan uji ketahanan. Fasilitas yang tersedia meliputi hiburan dalam pesawat yang ditingkatkan, berbagai layanan makan, dan tempat tidur lipat di kabin premium untuk mengurangi kelelahan.
Namun, para ahli memperingatkan potensi risiko kesehatan seperti trombosis vena dalam pada perjalanan panjang tersebut, yang mendorong maskapai penerbangan untuk menambahkan fitur kesehatan seperti pengingat hidrasi dan panduan peregangan.
Biar Nyaman di Penerbangan Kelas Ekonomi Jarak Jauh, Baca Ini!