Jika sudah berada di wilayah Nganjuk, Jawa Timur menggunakan kereta api ternyata tak hanya satu stasiun yang kita kenal saja, yaitu Stasiun Nganjuk. Namun, ada beberapa stasiun yang masih termasuk wilayah Nganjuk tersebut. Ada pula beberapa stasiun yang tak melayani naik dan turun penumpang. Tercatat di Nganjuk ada 5 stasiun kereta api yang terus melayani calon penumpang setiap hari.
Berikut daftar stasiun-stasiun KA yang masih berada di wilayah Nganjuk, Jawa Timur:
1. Stasiun Nganjuk
Terletak di pusat Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, merupakan bagian penting dari sejarah perkeretaapian di Indonesia. Secara resmi, Stasiun Nganjuk mulai beroperasi pada akhir abad ke-19, dan menjadi titik vital dalam pengangkutan hasil bumi serta mobilitas masyarakat.

Dalam perkembangannya, Stasiun Nganjuk mengalami berbagai renovasi dan modernisasi, termasuk sistem pemesanan tiket elektronik, perluasan peron, dan peningkatan fasilitas penumpang. Meski desain bangunan aslinya telah mengalami perubahan, nilai historis stasiun ini tetap melekat sebagai simbol kemajuan transportasi di kawasan Mataraman.
2. Stasiun Baron
Meskipun dinamakan “Baron”, stasiun ini tidak berada di wilayah Kecamatan Baron, melainkan di utara wilayah tersebut. Stasiun Baron terletak di Jalan Raya Nganjuk–Kertosono, tepat di barat perlintasan sebidang. Pada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus serta satu sepur badug di sisi timur bangunan lama.
Setelah pengoperasian jalur ganda menuju Stasiun Nganjuk pada 14 Maret 2019 dan kemudian menuju Stasiun Jombang pada 30 Oktober 2019, jumlah jalur bertambah menjadi empat. Bangunan lama peninggalan Staatsspoorwegen dirobohkan dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar. Meskipun tidak melayani naik-turun penumpang, peran Stasiun Baron sangat vital dalam kelancaran operasional kereta api di wilayah barat Kabupaten Nganjuk.
3. Stasiun Kertosono
Berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa, stasiun Kertosono menjadi titik temu penting antara jalur kereta dari Surabaya menuju Yogyakarta dan jalur cabang menuju Blitar dan Tulungagung. Stasiun ini memiliki empat jalur aktif dengan dua peron utama, serta dilengkapi fasilitas modern seperti loket tiket online, ruang tunggu nyaman, mushola, toilet, dan area parkir yang luas.
Letaknya yang dekat dengan jalur nasional membuat akses menuju stasiun ini sangat mudah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Dengan fungsi strategisnya sebagai simpul persimpangan jalur rel, Stasiun Kertosono berperan penting dalam mendukung mobilitas warga Jawa Timur dan sekitarnya, sekaligus menjadi pintu gerbang menuju wilayah selatan dan barat Jawa.
4. Stasiun Bagor
Terletak sekitar 100 meter di selatan Jalan Raya Caruban–Nganjuk, Stasiun Bagor memiliki empat jalur aktif, dengan jalur 2 dan 3 sebagai sepur lurus.
Pada tahun 2019, seiring dengan pengoperasian jalur ganda ruas Nganjuk–Babadan, stasiun ini mengalami modernisasi signifikan, termasuk pembangunan gedung baru dan penggantian sistem persinyalan dari mekanik ke elektrik.
Meskipun tidak melayani naik-turun penumpang, peran Stasiun Bagor sangat vital dalam kelancaran operasional kereta api di wilayah barat Kabupaten Nganjuk.
5. Stasiun Wilangan
Dibangun pada akhir abad ke-19 oleh perusahaan kereta api kolonial Staatsspoorwegen (SS), Stasiun Wilangan menjadi bagian dari jalur kereta api lintas selatan yang menghubungkan Surabaya dengan Solo. Selama masa operasionalnya, stasiun ini memiliki dua jalur aktif dengan jalur 1 sebagai sepur lurus dan satu sepur badug di sisi timur bangunan.
Namun, seiring dengan pengoperasian jalur ganda ruas Nganjuk–Babadan pada 30 April 2019, Stasiun Wilangan dinonaktifkan dan tidak lagi melayani aktivitas naik-turun penumpang. Saat ini, stasiun ini berfungsi sebagai titik pengendali sinyal blok intermediet elektrik. Meskipun demikian, bangunan stasiun dan gudang peninggalan Staatsspoorwegen masih dipertahankan sebagai bagian dari warisan sejarah perkeretaapian Indonesia.
Itulah stasiun-stasiun yang masih berada di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Kelima stasiun tersebut masih berada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun dan dilewati kereta api unggulan, seperti: KA Argo Wilis, KA Argo Semeru, KA Gajayana, KA Turangga, dan lain-lain.
