Terletak di desa Kesugihan, antara Stasiun Maos dan Lebeng terdapat halte yang sudah di tutup sejak tahun 2003 lalu. Ya, halte kereta api (KA) yang berada di ketinggian +9 meter dari permukaan laut ini adalah Halte Pasarkliwon. Halte termasuk wilayah Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto.
Sebenarnya halte ini letaknya sangat strategis, karena dekat sekali dengan Pasar Kliwon. Sekitar tahun 1990-an, halte ini sangat ramai dengan calon penumpang yang hendak menuju Stasiun Banjar.
Diketahui pada tahun tersebut, kereta lokal yang melewati halte ini melayani rute dari Stasiun Kroya hingga Stasiun Banjar pulang-pergi. Rangkaian tersebut merupakan angkutan barang dan penumpang yang terdiri dari lokomotif, 2 kereta penumpang, dan 10 gerbong tutup (barang). Harga tiketnya pun relatif murah, yakni hanya Rp800.

Namun seiring waktu, KA lokal tersebut berangsut-angsur mulai menghilang masa dinasnya. Tak hanya KA lokal, Halte Pasarkliwon pun ikut dinonaktifkan. Halte dan KA lokal ini mulai menghilang, masalahnya dikarenakan banyak penumpang yang tidak membeli tiket sebelum berangkat.
Dari masalah tersebut mengakibatkan pemasukan dari KA lokal sangatlah minim. Kondisi halte pun kini hanya menyisakan sedikit pondasi dan hanya terlihat bagian bekas peron pendeknya saja. Posisi peron yang disamping rel ini terlihat melengkung mengikuti jalur kereta api.
Jikalau dilihat peron ini hanya memuat 4 kereta saja yang masuk di area halte. Menurut warga sekitar yang saat itu pernah menggunakan KA lokal di jalur tersebut, banyak warga dari pasar yang membawa maupun mengirim hasil pertanian di Pasar Kliwon.
Tentu saja dengan aktifnya Halte Pasarkliwon ini menjadi praktis dan mudah bagi masyarakat yang berpenghasilan sederhana untuk menggunakan KA lokal yang turun dan naik di halte ini.
Sebagai informasi stasiun KA yang berdekatan dengan Haltr Pasarkliwon ini adalah Stasiun Kasugihan dan berdekatan dengan jalur simpang menuju Kota Cilacap. KA yang melintas di bekas Halte Pasarkliwon ini beragam, seperti kelas eksekutif seperti KA Argo Wilis, dan KA Turangga.
Sedangkan kelas ekonomi dan eksekutif yakni KA Lodaya, KA Mutiara Selatan dan KA Malabar. Lalu kelas ekonomi yaitu KA Pasundan, KA Kutojaya Selatan, KA Serayu, dan KA Kahuripan. Saat bangunan halte ini masih lengkap, kita pun masih bisa melihat tulisan ‘Pasar Kliwon’ di dinding halte walaupun saat naik kereta.
Halte Gebang: Saksi Bisu Tempat Singgah Presiden Soekarno Saat Gunakan Kereta Api
