Pesawat adalah moda transportasi paling aman di dunia, dengan catatan bila segala hal berjalan normal. Di luar itu, tak sedikit pihak yang meragukan. Seperti misalnya ada pistol yang ditembakkan penumpang dan mengenai tepat di bagian tengah jendela. Andai ini terjadi, apa yang akan dialami pesawat?
Baca juga: Bedah Jendela Pesawat, Inilah Bagian-bagian Beserta Fungsinya
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, diketahui jendela pesawat memiliki tiga lapisan; bagian luar, tengah, dan dalam. Lubang kecil yang kita lihat terdapat di lapisan kaca tengah dan dikenal sebagai breather atau lubang napas.
Breather tersebut bekerja untuk menyeimbangkan tekanan antara kabin dan udara yang terkurung di antara kaca jendela. Selain itu, lapisan kaca tengah merupakan cadangan apabila kaca di bagian luar retak karena tekanan.
Tak hanya mengatur tekanan, lubang kecil itu juga berfungsi untuk melepaskan kelembaban untuk mencegah jendela pesawat membeku atau berkabut.
Dilihat dari bahannya, lapis pertama, jendela pesawat terbuat dari campuran kaca dan akrilik. Keduanya disatukan dengan teknik glass frit bonding, juga disebut sebagai solder kaca atau seal glass bonding. Jadi, pada intinya, teknik ini memadukan lapisan luar kaca dengan akrilik yang direnggangkan.
Lapis kedua, kaca jendela pesawat terbuat dari urethane, termasuk jenis dari polimer yang lumrah dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan plastik. Sedangkan dilapisan ketiga atau di bagian dalam, kaca jendela pesawat terbuat dari akrilik. Masing-masing lapisan memiliki ketebalan kaca 1-3 inci atau empat kali lipat ketebalan kaca mobil.
Meski tidak terlalu tebal, namun, jenis kaca yang digunakan tergolong sangat kuat untuk menahan tekanan, termasuk tembakan dari senjata api (pistol). Tetapi, andai pun jendela pesawat berhasil tembus sampai ke luar dan membuat adanya lubang kecil seukurang peluru tajam, apa yang akan terjadi?
Dikutip dari Quora, di ketinggian 6.000-8.000 kaki, tekanan pada pesawat berkisar 11,78 pon per inci persegi hingga 10,91 pon per inci persegi. Pada ketinggian 35 ribu kaki, tekanan di kabin pesawat berkisar 3,47 pon per inci persegi.
Ketika sebuah peluru tajam yang ditembakkan dari pistol di kabin penumpang menembus jendela atau bahkan badan pesawat sekalipun, itu bukan sebuah masalah besar.
Hal-hal yang ditampilkan di film-film Hollywood, seperti pesawat akan meledak, terbakar, kehilangan ketinggian, lubang semakin membesar karena tekanan, mengalami dekompresi eksplosif, menarik penumpang yang tak menggunakan seat belt keluar pesawat, sampai berujung kecelakaan fatal, itu tidak terjadi.
Baca juga: Bagaimana Pilot Tangani Depresurisasi Saat Pesawat di Udara? Ini Jawabannya
Sebaliknya, pesawat mungkin akan kehilangan keseimbangan tekanan di dalam kabin. Tetapi, lubang sekecil itu (baik di jendela ataupun di badan pesawat) mudah diatasi oleh kompresi besar pada mesin untuk menyeimbangkan pasokan udara. Linear dengan itu, pesawat hanya perlu menurunkan ketinggian untuk menyesuaikan tekanan agar lubang yang ada tak semakin membesar dan terjadi dekompresi eksplosif.
Pilot pastinya akan mengontak ATC untuk izin mendarat darurat di bandara terdekat tak lama setelah terjadi tembakan dan membuat jendela berlubang. Dengan begitu, pesawat dapat mendarat dengan selamat tanpa terjadi insiden fatal.