Perusahaan penerbangan yang didukung modal ventura Amerika Serikat, Joby Aviation akan membangun fasilitas Monterey Bay di Marina, California. Hal ini dilakukan perusahaan yang berkantor pusat di Santa Cruz tersebut untuk mengadakan kapasitas produksi pesawat di lokasi itu.
Perluasan lokal ini akan mencakup area seluas 435.500 kaki persegi pada pembangunan fasilitas terbarunya dan akan membantu meningkatkan kala operasi komersial mereka. Tak hanya itu, Joby juga tengah melakukan peningkatan operasi di fasilitasnya yang baru direnovasi di Dayton, Ohio.
Dilasir dari investors.com, Rabu (18/7/2025), perusahaan yang berusia 16 tahun tersebut menyatakan akan melakukan perluasan program uji terbang. Mereka juga mengatakan akan menambah satu pesawat baru untuk armadanya.
Pembukaan ruang manufaktur baru merupakan langkah penting bagi Joby saat perusahaan bersiap untuk meningkatkan produksi dan memasuki pasar. Setelah beroperasi, Joby memperkirakan lokasi Marina akan mampu memproduksi hingga 24 pesawat per tahun.
“Membayangkan kembali mobilitas perkotaan membutuhkan kecepatan, skala, dan manufaktur presisi,” ujar Eric Allison, Chief Product Officer, dalam siaran pers. Perluasan jangkauan manufaktur kami di California dan Ohio sedang mempersiapkan kami untuk mewujudkan hal tersebut.
Untuk diketauhi, Joby berencana meluncurkan operasi komersial di Dubai awal tahun depan, sebelum berekspansi ke kota-kota di AS. Perusahaan telah memulai upaya kesiapan pasar di kawasan tersebut.
Pada akhir Juni, Joby menyelesaikan serangkaian penerbangan lepas landas dan mendarat vertikal berawak di Dubai dan mengirimkan pesawat pertamanya ke Uni Emirat Arab. Sementara itu, konstruksi sedang berlangsung untuk lokasi vertiport komersial pertama di Bandara Internasional Dubai, yang diperkirakan akan selesai pada Q1 tahun 2026.
Joby Aviation didirikan dengan nama Joby Aero pada 11 September 2009 sebagai salah satu dari beberapa proyek yang dikembangkan oleh JoeBen Bevirt di peternakannya di Pegunungan Santa Cruz, menggunakan dana dari penjualan sukses perusahaan-perusahaan sebelumnya. Menurut situs web perusahaan, tahun-tahun awal dihabiskan untuk mengeksplorasi berbagai komponen penerbangan listrik, termasuk motor listrik, perangkat lunak penerbangan, dan baterai lithium-ion.
Penelitian ini membawa Joby untuk berpartisipasi dalam proyek NASA X-57 Maxwell dan LEAPTech, sebelum mengembangkan konsep taksi udara miliknya sendiri. Konsep awal Joby, yang secara publik disebut S2, memiliki delapan baling-baling yang dapat berputar di sepanjang tepi depan sayapnya dan empat baling-baling berputar lainnya yang dipasang di ekor berbentuk V.
Kemudian, perusahaan beralih ke konfigurasi yang menampilkan enam baling-baling berputar.
Berdiri Sejak Lebih dari 150 Tahun, Inilah Fakta Menarik Lainnya dari Stasiun Tuntang