Perkembangan sistem pembayaran sarana transportasi umum di hampir seluruh dunia bisa dibilang sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Ini terlihat dari para pengguna angkutan massal di London yang sudah tidak lagi menggunakan “tiket tradisional” dan mulai menggunakan kartu debit hingga kredit untuk melakukan pembayaran sarana transportasi dalam kurun waktu beberapa tahun ke belakang.
Baca Juga: Seabreg Tantangan Implementasi E-Ticketing Pada Transportasi Massal
Semenjak kejadian itu, beberapa wilayah di Britania Raya lalu menerapkan sistem pembayaran menggunakan kartu debit dan kredit masing-masing, terutama dengan menggunakan contactless Europay, Mastercard, dan Visa (contactless EMV). Dilansir KabarPenumpang.com dari masstransitmag.com (6/7/2017), ternyata demam metode pembayaran elektonik ini juga telah merambah negeri Paman Sam yang diketahui sudah terlebih dahulu menggunakan sistem pembayaran semacam ini. Hingga salah satu perusahaan yang melayani insutri transportasi bawah tanah, bus, dan kereta api, ISV menyatakan ini merupakan sebuah kesempatan untuk memperkenalkan sistem pembayaran baru tersebut.
Sebenarnya, sebagian otoritas transportasi memiliki sebuah kartu khusus yang diperuntukkan untuk melakukan transaksi tiket moda transportasi yang dinilai sudah cukup baik, namun masih memiliki beberapa kekurangan, diantaranya pengguna kartu tersebut wajib melakukan administrasi dan bukanlah menjadi pilihan yang mudah diakses oleh para pengguna yang berasal dari daerah lain.
Oleh karenanya, kebanyakan otoritas transportasi yang mengambil pelajaran dari London yang memanfaatkan penggabungan kartu debit dan kredit sebagai metode pembayaran baru sebagai bentuk pembayaran sekunder. Sistem pembayaran menggunakan kedua kartu ini dinilai akan memudahkan para penggunanya karena akan lebih menghemat waktu ketimbang harus menyediakan uang receh untuk membeli tiket tradisional tersebut. Selain itu, para pelancong juga akan merasakan dampak positif dari penggunaan metode pembayaran ini.
Baca Juga: E-Ticket, Antara Mempermudah Atau Memperkeruh
Dalam pengaplikasiannya, sistem pembayaran elektronik ini terbagi menjadi dua kubu, Radio-Frequency Identification (RFID) dan Near Field Communication (NFC). RFID merupakan sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Sedangkan NFC adalah metode komunikasi antar dua perangkat dengan cara menempelkan atau menyinggungkan dua perangkat tersebut.
Terbukti, penggunaan sistem transaksi ini dapat menekan laju perputaran penumpang di beberapa moda transportasi seperti bus dan kereta. Para penumpang dapat dengan cepat melakukan transaksi dan bisa segera berangkat ketika moda tersebut sudah tersedia. Antrean mungkin hanya akan terlihat ketika sarana transportasi tersebut mengalami keterlambatan, setidaknya, tidak ada antrean yang terjadi di loket pembelian tiket.