Meski umumnya berhasil diatasi oleh pilot, namun aquaplaning (hydroplaning) kerap membuat momen penerbangan menjadi tegang dan berisiko. Aquaplaning pada pesawat adalah kondisi ketika roda pesawat kehilangan kontak dengan permukaan landasan pacu yang basah karena lapisan air yang terbentuk. Hal ini menyebabkan hilangnya traksi dan kendali pada pesawat saat lepas landas atau mendarat.
Aquaplaning paling umum terjadi saat Landing (pendaratan), karena kecepatan tinggi dan beban berat saat menyentuh landasan. Meski agak jarang, aquaplaning bisa juga terjadi saat take-off, tapi ini bisa terjadi karena landasan tergenang air, ban aus atau tekanan ban tidak optimal, atau kecepatan lepas landas cukup tinggi.
Dalam dunia aviasi, terdapat tiga jenis aquaplaning, yaitu dynamic hydroplaning, terjadi saat air di runway cukup dalam dan kecepatan pesawat tinggi. Roda benar-benar “terangkat” oleh lapisan air. Yang kedua, viscous hydroplaning, terjadi bahkan dengan lapisan air yang sangat tipis, terutama jika runway licin atau berminyak, dan ketiga reverted rubber hydroplaning, terjadi saat ban mengunci (skid), menciptakan uap air panas yang memperparah kehilangan traksi.
Guna mencegah aquaplaning, maka pilot sebelum Penerbangan harus memeriksa laporan cuaca dan kondisi runway (NOTAM)., menyesuaikan kecepatan pendekatan dan perhitungan jarak pendaratan, serta memastikan tekanan ban sesuai. Kemudian saat Landing, pilot harus mendarat dengan firm touchdown (bukan terlalu lembut) agar ban langsung menguasai runway, segera aktifkan autobrake dan spoiler, menghindari pengereman agresif jika ban belum punya traksi dan menggunakan reverse thrust untuk membantu perlambatan.
Berikut beberapa insiden aquaplaning (hydroplaning) dalam dunia penerbangan yang terjadi baru-baru ini.
1. United Nigeria Airlines – Lagos, Nigeria (8 September 2023)
Pesawat United Nigeria Airlines dengan nomor penerbangan U5 0513 mengalami aquaplaning saat mendarat di Bandara Internasional Murtala Mohammed, Lagos. Kondisi hujan deras menyebabkan landasan pacu menjadi licin, dan pesawat kehilangan traksi, sehingga tergelincir dari landasan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dan semua penumpang dievakuasi dengan selamat.
2. Summit Air – Yellowknife, Kanada (25 September 2024)
Pesawat Avro RJ100 milik Summit Air mengalami aquaplaning saat mendarat di Bandara Yellowknife, Kanada. Hujan lebat sebelumnya menyebabkan genangan air di landasan pacu. Meskipun pilot telah menerapkan pengereman maksimal dan sistem anti-selip berfungsi normal, pesawat mengalami penurunan efektivitas pengereman akibat aquaplaning. Tidak ada kerusakan pada pesawat, dan semua penumpang selamat.
Disebut Bisa Bikin Pesawat Tergelincir di Runway, Apa Itu Hydroplaning?