Pernah merasakan panasnya terik matahari saat menunggu bus kota? Atau tiba-tiba halte bus biasa tempat Anda menunggu hilang? Ini yang dirasakan oleh penduduk Hyderabad, India. Padahal halte bus adalah kebutuhan utama penduduk Hyderabad yang sebagian besarnya menggunakan angkutan umum untuk bepergian baik sekolah, kerja ataupun ke kantor.
Tidak adanya halte bus membuat pengguna angkutan umum yakni perempuan, anak-anak dan orang tua harus rela berpanas-panasan di bawah terik matahari. Dulunya, di kota ini memang ada halte bus untuk pemberhentian bus. Namun seiring berjalannya waktu halte-halte ini bergeser, berpindah ataupun hilang sama sekali.
Hal ini, membuat para pengemudi tidak lagi memiliki spot untuk memberhentikan busnya dengan pasti. Dengan hilangnya halte bus, para pengemudi mau tidak mau memberhentikan busnya di sembarang tempat, saat penumpang melambaikan tangan mereka dab bus berhenti, saat itu juga sekerumunan orang berbondong-bondong untuk masuk ke dalam bus.

Dilansir dari thehansindia.com, beberapa tempat telah diambil alih oleh para pedagang asongan, sedangkan di tempat lain, banyak hal yang mendorong penumpang ke jalan.
Rekha Naidu, salah seorang penduduk Khairatabad mengatakan, “Di beberapa tempat banyak halte bus yang hilang. Apalagi saat musim panas seperti ini adalah pertempuran pahit setiap hari saat menunggu bus.”
Pada sebuah survey dengan sample acak di seluruh kota ini, mengungkapkan bahwa di beberapa tempat sudah tidak ada lagi halte bus. Sehingga banyak pengguna angkutan umum berlindung di bawah rel Hyderabad Metro dan bila para penduduk melihat bus mendekat, mereka akan langsung menaiki bus dengan buru-buru.
Adapun di beberapa tempat, halte bus tidak cukup saat dipenuhi penumpang terutama yang berada di dekat sekolah dan perguruan tinggi. Salah satu contoh hal seperti ini ada di Neredmet dan Shenoy Nursing Home yang berhenti di Secunderabad. Sridevi salah seorang siswa menengah dari Kasturbha Collage mengatakan, “ada ratusan siswa yang bergegas menuju halte bus. Ada kebutuhan untuk menampung penumpang. Terkadang banyak siswa yang terkena panas matahari karena tidak ada ruang yang cukup untuk menunggu.”
Seperti Afzalgunj, bus berhenti beroperasi karena tidak ada halte. Sedangkan di Road No. 36 dekat Jubilee Hils, bus berhenti tepat di tengah jalan pas di bawah rel metro. “Pemerintah hanya membuat pengumuman akan membangun halte bus, bahkan ada kemungkinan di musim panas ini setiap orang yang akan naik bus tidak akan berdiri di halte,” ujar K Vikram seorang pegawai swasta.
Dari Kukatpalli ke Dilshuknagar, Chandayangutta ke ECIL X, banyak halte bus yang menghilang. Sebanyak 1202 halte bus di GHMC, sebagian besar kondisinya tak layak pakai. Komisaris Pendapatan, Iklan dan perdagangan GHMC, Adwait Kuar Singh mengatakan, beberapa pemegang tender telah dipanggil untuk mengevaluasi pekerjaan secara teknis. Kemudian pekerjaan akan dibagi dalam empat tahapan.
Halte bus akan di bangun sebanyak 430, tetapi penduduk diharapkan menunggu sementara waktu untuk pembangunan ini. Sebab, ada kemungkinan penyelesaian pembangunan ini akan lebih dari musim panas.
Keadaan seperti ini hampir sama seperti di Indonesia tepatnya di ibu kota Jakarta, hanya saja yang berbeda adalah, banyak halte dan tidak digunakan oleh masyarakat serta memberhentikan bus terkadang tidak pada tempatnya alias di pinggir jalan.