Friday, May 2, 2025
HomeAnalisa AngkutanDiam-diam, Airbus Kirim Pesawat ke Aeroflot di Hari Pertama Invasi Rusia ke...

Diam-diam, Airbus Kirim Pesawat ke Aeroflot di Hari Pertama Invasi Rusia ke Ukraina

Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer skala penuh pada Kamis dini hari, 24 Februari 2022. Tak lama kemudian, pasukan Rusia mulai merangsek masuk ke Ukraina tanpa bisa dibendung. Menariknya, saat semua mata dunia tertuju ke Rusia dan Ukraina, Airbus diam-diam mengirim pesawat A350-900 baru ke maskapai nasional Rusia, Aeroflot.

Baca juga: Boeing-Airbus Stop Suku Cadang, Rusia Bakal ‘Rampas’ Semua Pesawat Asing dari Lessor?

Banyak yang berpendapat, Airbus melakukan itu karena tak ingin kehilangan momentum. Manufaktur pesawat Eropa itu tentu tahu betul konsekuensi apa yang kelak diterima Rusia ketika itu.

Terbukti, selang beberapa hari, Airbus mendapat tekanan dari Uni Eropa untuk turut bersama-sama memberikan sanksi ke Rusia dan pada 2 Maret perusahaan resmi mengumumkan bahwa pasokan suku cadang dan dukungan teknis bagi 304 armada Airbus maskapai Rusia dihentikan.

Dilansir Reuters, pengiriman satu unit pesawat di “last minute” itu adalah bagian dari pengiriman 79 pesawat sepanjang Januari-Februari tahun 2022. Tahun ini, Airbus menargetkan pengiriman 720 pesawat ke berbagai maskapai di dunia, angka yang cukup tinggi sebetulnya di tengah pandemi virus Corona yang tiada akhir.

Total pengiriman pesawat di bulan Januari-Februari angkanya bisa saja lebih tinggi, andai sanksi tidak diterapkan ke Rusia.

Selain menyetop pengiriman suku cadang bagi maskapai-maskapai Rusia, Airbus juga diketahui menangguhkan pengiriman 22 pesawat. Pesawat-pesawat tersebut telah dijadwalkan untuk dikirim ke tiga maskapai Rusia, seperti Aeroflot, S7 Airlines, dan Smartiva.

Airbus juga dilaporkan mendapat 149 pesanan pesawat di dua bulan terakhir ini atau total 55 pesanan setelah terjadi serangkaian pembatalan.

Total pengiriman Airbus masih sedikit lebih baik dibanding Boeing. Raksasa manufaktur pesawat global asal Amerika Serikat itu sukses mengirim 54 tahun sepanjang Januari-Februari. Selain itu, Boeing juga berhasil menjual 114 pesawat atau total 107 pesawat setelah terjadi pembatalan.

Senasib dengan Airbus, capaian pengiriman pesawat di bulan Januari-Februari tahun ini seharusnya bisa jauh lebih tinggi.

Baca juga: Rusia Dihujani Sanksi, Airbus dan Boeing Bakal Terdampak Pasokan Komponen Titanium

Sebagai bagian dari entitas bisa krusial AS, Boeing juga turut memberikan sanksi ke Rusia dengan menyetop pasokan suku cadang dan dukungan teknis terhadap produk-produknya yang dioperasikan di Negeri Beruang Merah.

Boeing juga membatalkan pengiriman 42 pesawat, terdiri dari enam 777-200F untuk AirBridgeCargo, dan 36 737 MAX 8 yang pesanan UTair, Ural Airlines, dan S7 Airlines.
























RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru