Bagi penumpang dengan perjalanan jauh mengharapkan fasilitas yang bagus, termasuk pada kursinya yang sudah di upgrate menjadi yang lebih nyaman. Apalagi harga kereta ini dengan adanya rangkaian baru, meski merogoh kocek yang agak tinggi, penumpang pun rela melakukan perjalanan dengan KA tersebut karena dilihat dari fasilitasnya.
Nah, sudah banyak kereta api kelas 3 ini sudah menjadi rangkaian terbaru, mulai dari kelas premium dan menggunakan ekonomi body stainless steel new generation. Rangkaian yang sudah di upgrate pun telah diselesaikan oleh pembuatnya di INKA Madiun. Berawal dari ekonomi dengan fasilitas kursi yang membuat penumpang posisi tegak sedangkan harga tiketnya sudah mahal, apalagi menempuh perjalanan lebih dari 5 jam.
Dari banyak rangkaian yang sudah menjadi cukup nyaman dengan posisi yang tidak ‘kursi tegak’ lagi, namun masih tersisa beberapa rangkaian kereta api dengan tarif mahal namun fasilitas kursi layaknya kereta PSO. Ini dia rangkumannya:
1. KA Matarmaja
Kereta ini memiliki rute Pasar Senen-Malang merupakan rangkaian kereta api kelas ekonomi yang masih bertahan dengan formasi kursi 2+3. Kereta ekonomi ini menghubungkan kota Malang dengan kota Jakarta yang berjarak sekitar 881 kilometer, dengan durasi perjalanan sekitar 16 sampai 16,5 jam untuk satu kali perjalanan.
Adapun dalam perjalanan, KA Matarmaja selalu melewati dua kota, yaitu Blitar dan Madiun. Nama Matarmaja bukan berasal dari nama gunung, tokoh legenda, maupun nama bentang alam lainnya.
Nama ini sebenarnya merupakan bentuk singkatan dari nama-nama kota utama yang dilaluinya. Matarmaja adalah nama yang merujuk pada nama kota Malang, Blitar, Madiun, dan Jakarta. KA ini masih saja diminati masyarakat yang hendak melakukan perjalanan ke Kota Malang dan ada juga beberapa kota yang disinggahinya.
Harga tiket KA Matarmaja adalah Rp270.000 dengan keberangkatan Stasiun Pasar Senen pukul 11.25 WIB, tiba di Stasiun Malang pukul 02.17 WIB dan keberangkatan Stasiun Malang pukul 07.40 WIB, tiba di Stasiun Pasar Senen 23.09 WIB.

2. KA Pasundan
Sebenarnya KA ini cukup ramai diminati warga khususnya Jawa Barat dan Jawa Timur. Awalnya KA Pasundan termasuk kereta api kelas ekonomi satu-satunya keberangkatan pada pagi hari dari Stasiun Kiaracondong dan siang hari dari Stasiun Surabaya Gubeng. Namun, seiringnya perubahan jadwal pada Gapeka 2025 ini, keberangkatan KA Pasundan jadi berbanding terbalik.
Dari Stasiun Surabaya Gubeng menjadi pagi hari pada pukul 05.00 WIB dan tiba di Stasiun Kiaracondong pukul 18.58 WIB sedangkan dari Stasiun Kiaracondong menjadi pukul 11.10 WIB dan tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 00.40 WIB. KA Pasundan masih menggunakan rangkaian kelas ekonomi kursi tegak formasi 2+3 dengan tiket seharga Rp270.000. Walaupun harga tiketnya cukup mahal untuk sekelas ekonomi biasa, tapi masyarakat tetap yang menggunakan kereta ini cukup ramai meski waktu tempuhnya cukup lama.

Itulah kedua kereta api yang masih menggunakan tarif mahal dengan fasilitas ekonomi biasa. Adapun desas-desus mengenai peremajaan rangkaian ini, nantinya akan diganti menjadi rangkaian kelas ekonomi yang memiliki fasilitas lebih keren dengan harga yang wajar.
Adapun beberapa rangkaian kereta kelas ekonomi yang semula dengan biasa menjadi rangkaian lebih nyaman seperti: KA Progo, KA Tawang Jaya, KA Logawa, KA Brantas dan KA Gayabaru Malam Selatan
