Meningkatnya populasi rusa di Jepang setiap tahun menyebabkan masalah serius di jalur kereta api Negeri Sakura tersebut. Sebagai solusi Railway Technical Research Institut membuat sebuah gagasan baru untuk mengatasi masalah tersebut. Para peneliti disana mencoba menggunakan klakson bernada suara anjing melolong untuk menakut-nakuti rusa tersebut agar menjauhi rel atau zona berbahaya saat kereta mendekat. Selain itu suara ini juga untuk mencegah terjadinya penundaan kereta akibat rusa mati yang tertabrak kereta api.
Baca juga: Tingkatkan Keselamatan, Jepang Luncurkan Pemindai QR Code di Peron Kereta Bawah Tanah
KabarPenumpang.com merangkum dari laman mentalfloss.com (17/1/2018), menjelaskan bahwa ini bukanlah klakson standar seperti biasanya. Dalam uji cobanya, para peneliti Jepang memasang speaker dimana bisa menghasilkan kombinasi suara yang dirancang khusus untuk menghalau rusa dari jalur kereta.
Awalnya rekaman tersebut akan mengambil perhatian hewan tersebut dengan memainkan suara mendengus yang biasa di gunakan rusa sebagai panggilan atau alarm untuk memperingatkan orang lain tentang bahaya. Kemudian suara anjing melolong untuk mengusir rusa agar menjauh dari rel sehingga kereta bisa melalu rel tersebut.
Sebelum adanya gagasan ini, masalah rusa yang berkumpul di jalur kereta seakan tak bisa dikendalikan. Meski pihak kereta api sudah melakukan upaya terbaik dengan memberi penghalang seperti tali, lampu berkedip bahkan kotoran hewan lain untuk mengusir rusa tersebut.
Untuk mengatasi masalah rusa ini, kereta api Kintetsu sudah mengalami beberapa kali keberhasilan dengan menggunakan gelombang ultrasonik di sepanjang garis kereta Osaka. Namun, beberapa perusahaan kereta api kini masih berjuang untuk mengatasi masalah tersebut.
Tetapi, dengan adanya suara deer deterring yang terbaru ini, sangat berguna karena teknologi tersebut relatif murah dan mudah untuk diterapkan sebab bisa dipasang dan digunakan kapan pun melalui speaker kereta api kemanapun berjalan. Hal ini berbeda dengan rencana menggunakan ultrasonik yang harus dipasang ditempat tertentu dengan cara yang agak sulit.
Para peneliti menemukan bahwa rekaman yang mereka rancang dapat mengurangi jumlah penampakan rusa di dekat rel kereta sejauh 45 persen selama malam musim dingin. Untungnya suara-suara itu hanya akan digunakan di daerah yang tidak berpenghuni sehingga mengurangi kemungkinan orang-orang yang tinggal di dekat rel kereta api untuk mendengarkan suara lolongan anjing setiap malam.
Baca juga: Karena Sapi Dianggap Suci, Penumpang Rela Turun dari Kereta
Rusa bukan satu-satunya hewan yang kereta api Jepang berusaha melindungi dari bahaya rel kereta api. Pada tahun 2015, Taman Suma Aqualife dan Perusahaan Kereta Api Jepang Barat bekerja sama untuk menciptakan terowongan yang dapat berfungsi sebagai penyeberangan rel yang lebih aman bagi kura-kura yang terus tertabrak kereta.