Sebagai bentuk apresiasi terhadap perkembangan jaman dan efisiensi tenaga manusia, Indian Railways mengutarakan rencananya untuk ‘mempekerjakan’ Unmanned Aerial Vehicles (UAV) atau yang lebih dikenal dengan drone. Rencana ini ditujukan untuk berbagai kegiatan terkait keselamatan dan perawatan, dimana hal tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan pelayanan perkeretaapian India terhadap para penumpangnya.
Baca Juga: Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, Indian Railways Adopsi Teknologi Satelit
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman opengovasia.com (9/1/2018), kerja sama yang dijalin pihak Indian Railways dengan Indian Space Research Organization (ISRO) terkait penerapan Sistem Informasi Kereta Api Real-Time juga ditengarai sebagai salah satu alasan perkeretaapian India ingin melibatkan drone dalam layanannya. Tidak berhenti sampai di situ, Indian Railways juga menggunakannya untuk menilai kesiapan kerja dari Non-Interlocking (NI), sistem pemantau udara selama acara publik seperti pameran dan lain-lain.
Menurut laman sumber, inisiatif ini sejalan dengan keinginan Indian Railways untuk menggunakan teknologi guna meningkatkan keselamatan dan efisiensi dalam pengoperasi kereta api. Di sisi lain, West Central Railways (WCR) diketahui baru mencoba teknologi drone di dalam layanannya dan langsung menguji cobanya.
Sedikit berbeda dengan Indian Railways, WCR akan menugaskan drone untuk memantau proyek, inspeksi jembatan, dan antisipasi bencana musiman pada layanan kereta yang melewati daerah pegunungan. Sebelumnya, demonstrasi drone dilakukan untuk pemantauan proyek kerja Elektrifikasi Kereta Api Jabalpur Yard.
Pada tanggal 3 Januari kemarin, Pemerintah mengumumkan bahwa Kementerian akan segera menerapkan Real-Time Train Information System (RTIS) pada kereta yang bekerja sama dengan ISRO. Ini melibatkan pelacakan kereta dengan menempatkan perangkat berbasis GPS / GAGAN (Global Positioning System Aided Geo Augmented Navigation System) pada lokomotif.
Tahap I direncanakan selesai pada bulan Desember 2018, proyek RTIS yang menggunakan teknologi GPS ini akan dipasang di sekitar 2700 lokomotif listrik. Sedangkan lokomotif yang belum dipasang teknologi GPS ini akan masuk ke dalam daftar tunggu pemasangan pada fase selanjutnya.
Baca Juga: “The Rail Saarthi,” Aplikasi Mirip KAI Accsess Untuk Penumpang Kereta di India
Uji coba untuk sistem RTIS telah dilakukan di kereta api New Delhi – Guwahati dan New Delhi – Mumbai Rajdhani di enam lokomotif listrik yang berbeda. Tingkat pelaporan real-time yang handal dan tinggi (sekitar 99,3%) telah diamati dan dianggap memadai untuk memenuhi persyaratan RTIS.
Adapun tujuan Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pihak Indian Railways dan ISRO pada bulan Maret 2016 diantaranya adalah untuk pengembangan sistem peringatan dini untuk pengguna jalan di perlintasan sebidang kereta nirawak, pemetaan aset Indian Railways melalui teknologi Geospasial, mengembangkan RTIS dengan menggunakan Layanan Satelit Komunikasi, hingga memenuhi persyaratan komunikasi berbasis satelit Indian Railways.