Sejak dahulu sampai saat ini, pilot masih dipandang sebagai salah satu profesi yang ‘wah’ berkat gaji selangit. Bak gayung bersambut, faktanya, mudah membuktikan stigma tersebut. Cukup buka media sosial, maka, sedikit banyaknya orang-orang akan mengamini stigma tersebut dengan melihat gaya hidup mereka.
Baca juga: Hari Ini, Lisensi Pilot Sipil Pertama di Dunia Dimulai Atas Perintah Presiden AS Woodrow Wilson
Besaran gaji pilot memang berbeda-beda, bergantung pada dimana mereka bekerja, tipe operasional, pesawat yang mereka terbangkan, posisi atau jabatan, serta seberapa lama mereka bekerja untuk perusahaan. Belum lagi pundi-pundi uang lainnya yang mungkin bisa diraup pilot di beberapa kondisi.
Di dunia, profesi pilot setidaknya terbagi menjadi enam jenis. Masing-masing jenis memiliki tantangan tersendiri. Dikutip dari incubar.net, berikut daftar lengkap enam jenis pilot.
1. Airline Transport Pilot
Airline Transport Pilot atau pilot maskapai penerbangan adalah profesi pilot yang paling umum dan paling banyak diminati karena menawarkan banyak hal, seperti pengalaman dan uang berlimpah. Untuk mencapai pilot jenis ini butuh lisensi ATPL atau Airline Transport Pilot License yang menduduki hierarki tertinggi dalam enam jenis lisensi pilot.
Seorang pilot sedikitnya mencatat 1.500 jam terbang dan berusia di atas 23 tahun untuk mendapat lisensi ATPL.
2. Private Pilot
Private pilot atau pilot pesawat jet pribadi adalah jenis profesi pilot yang paling umum. Sebab, selepas Student Pilot License (SPL), pilot wannabe pasti akan berlabuh atau mendapat Private Pilot License (PPL) atau lisensi pilot pesawat pribadi. Untuk mendapat lisensi pilot private, pilot wannabe harus mencatat waktu 40 jam terbang dan menguasai beberapa teknik manuver.
Dari segi pengalaman terbang, private pilot mungkin bisa saja mendapat lebih jika mobilitas pihak yang mempekerjakannya tinggi, seperti pengalaman layover atau stay di banyak negara di berbagai benua.
Terlebih, pesawat jet pribadi umumnya mempunyai jangkauan yang jauh untuk memungkinkan bos-bos yang menggunakannya bisa terbang langsung antar negara dan benua tanpa perlu transit dan dalam waktu yang cepat.
3. Sport Pilot
Sport pilot atau pilot olahraga hanya diizinkan menerbangkan pesawat di ketinggian rendah dan jangkauannya pun hanya di area lokalan saja, tidak boleh terbang di wilayah udara kelas B, C, dan D. Lisensi sport pilot bisa dibilang lebih mudah didapat dengan hanya 20 jam terbang.
Sport pilot diizinkan terbang membawa satu penumpang dalam satu waktu dan tidak diperkenankan terbang pada malam hari dan harus di bawah ketinggian 10 ribu kaki.
Lisensi sport pilot banyak kategorinya, lighter than air, rotorcraft, glider, airplane, dan powered parachute.
4. Recreational Pilot
Recreational Pilot atau pilot rekreasi sekilas terdengar mirip dengan pilot olahraga. Satu-satunya yang membedakan ialah pilot rekreasi diizinkan menerbangkan pesawat yang lebih berat dari daripada yang digunakan sport pilot.
Agar bisa mendapatkan lisensi recreational pilot, setidaknya dibutuhkan pengalaman 30 jam terbang. Detailnya, 15 jam di antaranya harus di bawah bimbingan professional instructor atau instruktur penerbangan profesional. Pilot rekreasi hanya diizinkan terbang sejauh 50 nautical miles dari bandara keberangkatan manapun di siang hari.
5. Instruktur Penerbangan
Instruktur penerbangan atau flight instructor menjadi profesi pilot yang cukup banyak diminati oleh pilot wannabe. Selain banyak dibutuhkan, layaknya pilot ATPL, instruktur penerbangan juga selangkah lebih dekat ke pilot maskapai penerbangan.
Mengingat posisinya sebagai instruktur, flight instructor harus memiliki pengetahuan dan pengalaman luas, baik teori maupun praktik.
6. Pilot Komersial
Pilot pesawat komersial dengan lisensi Commercial Pilot License (CPL) minimal 200 jam terbang adalah pilot yang lebih luas cakupan kerjanya dibanding lima jenis pilot di atas.
Pilot jenis ini bisa menerbangkan pesawat canggih dengan landing gear, flap, pitch controller dan lainnya selama itu dua mesin.
Selain itu, pilot komersial juga boleh menerbangkan pesawat untuk membawa baliho dalam suatu acara, pesawat sewaan untuk barang maupun penumpang, pesawat untuk pemotretan udara, pesawat untuk laporan lalulintas, pesawat pemadam api, pesawat untuk penyemprotan kebun, maupun pesawat-pesawat tanpa kru yang lain.