Sunday, October 5, 2025
HomeAnalisa AngkutanKenapa Boeing 787 Disebut Dreamliner? Begini Sejarahnya

Kenapa Boeing 787 Disebut Dreamliner? Begini Sejarahnya

Boeing 787 atau dikenal sebagai Dreamliner atau Boeing 787 Dreamliner, adalah pesawat yang lahir untuk memenuhi hasrat maskapai yang haus akan pesawat efisien dan tangguh. Terlepas dari itu, sebetulnya kenapa Boeing 787 disebut Dreamliner?

Baca juga: Hari Ini, 11 Tahun Lalu, Pesawat yang Digadang Berakhir di 2020 Boeing 787 Dreamliner Terbang Perdana

Sejak akhir tahun 1990-an, Boeing ingin mengembangkan pesawat yang disebut Sonic Cruiser. Pesawat itu dinilai akan menjadi jawaban atas kebutuhan maskapai, sebagai pesawat yang lebih cepat namun 20 persen efisien dari pesawat Boeing 767.

Akan tetapi, pasca peristiwa 11 September 2001, maskapai lebih menginginkan pesawat yang lebih efisien daripada cepat. Boeing pun merespon dan membatalkan proyek pengembangan Sonic Cruiser. Sebagai gantinya, Boeing merilis pengembangan pesawat “7E7” pada Januari 2003.

Pesawat 7E7 ini dinilai sebagai jawaban perusahaan terhadap teknologi industri ke depan. Dalam pandangan produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) itu, maskapai penerbangan di seluruh dunia menginginkan pengalaman baru perjalanan udara untuk para penumpang namun tetap mencapai efisiensi tinggi.

Di samping itu, maskapai juga relatif menginginkan pesawat yang tak terlalu besar, namun juga tak terlalu kecil untuk melayani penerbangan jarak jauh antar benua.

Oleh karenanya, Boeing pun mengembangkan pesawat dengan kriteria tersebut melalui Boeing 7E7. Efisiensi bahan bakar yang tak tertandingi dan fleksibilitas jangkauan pesawat menjadi jualan utama pesawat tersebut yang memungkinkan maskapai untuk membuka rute baru, mengoptimalkan kinerja armada, dan jaringan.

Namun, ketika itu, menurut Avgeek Robert Hofmann, terdapat dorongan dari internal untuk memulai kembali penamaan pada pesawat.

Menurutnya, mengutip dari Paul Harvey, Engineering Director Boeing ketika itu, penting untuk menyematkan nama pada pesawat dan bukan hanya sekedar angka belaka. Di samping itu, nama pada pesawat juga membawa daya magis tersendiri.

Baca juga: Hari Ini, 62 Tahun Lalu, Boeing 720 (717) Sang Petarung Jarak Pendek Empat Mesin Terbang Perdana

Karena itu, pada tahun 2003, Boeing menggandeng AOL Time Warner untuk menyediakan beberapa nama sekaligus mengadakan jajak pendapat.

Dalam sebuah blog yang ditulis Randy Tinseth, banyak nama yang disarankan untuk Boeing 7E7. Namun tidak semuanya lolos tim legal and trademark Boeing. Hanya empat calon nama yang lolos; Dreamliner, Global Cruiser, Stratoclimber, dan eLiner.

Di kalangan internal dan warga AS, Global Cruiser mendapat dukungan terbesar. Andai tidak ada polling dari masyarakat di seluruh dunia, mungkin nama itu akan disematkan di pesawat Boeing 7E7 (Boeing 787).

Namun, jajak pendapat pun dihelat, melibatkan 500 ribu respon dari 160 negara. Selain memberikan nama, mereka juga diminta untuk bergabung dengan komunitas virtual World Design Team untuk memberikan masukan terhadap pengembangan Boeing 7E7 (Boeing 787).

Hasil jajak pendapat akhirnya memenangkan Dreamliner sebagai nama pesawat Boeing 7E7, selisih 2.500 suara dengan Global Cruiser, yang menjadi favorit publik AS. Namun, Boeing tak lantas mengumumkannya sampai 15 Juli 2003, bertepatan dengan gelaran Paris Air Show.

Baca juga: Mengapa Pesawat Boeing Selalu Dimulai dan Berakhir dengan Angka 7? Ini Jawabannya

Di tahun 2005, Boeing juga merevisi atau mengganti huruf “E” pada 7E7 dan menggantinya menjadi angka “8” menjadi Boeing 787 Dreamliner.

Sayangnya, Boeing tak merinci arti atau maksud khusus dari kata “Dreamliner” itu sendiri. Namun, menurut beberapa avgeek, ini adalah nama yang pas untuk sebuah pesawat impian baik bagi para penumpang maupun maskapai.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru