Saturday, September 14, 2024
HomeAnalisa AngkutanKenapa Pesawat Boeing 787 Dreamliner Tidak Dilengkapi Winglet? Ini Rahasianya

Kenapa Pesawat Boeing 787 Dreamliner Tidak Dilengkapi Winglet? Ini Rahasianya

Sebelum ditemukan pasca krisis minyak tahun 1973, pesawat umumnya tidak dilengkapi dengan winglet pada ujung sayap. Seiring perkembangan teknologi, ini berubah dan pesawat saat ini mayoritas menggunakan winglet. Namun, ada juga pesawat modern yang tidak dilengkapi winglet, salah satunya Boeing 787 Dreamliner. Lantas, kenapa demikian?

Baca juga: Kenapa Boeing 787 Disebut Dreamliner? Begini Sejarahnya

Sebagaimana umum diketahui, pesawat bisa terbang disebabkan oleh adanya empat gaya. Gaya thrus (gaya dorong), lift (gaya angkat), weight (gaya berat), dan drag (gaya ke belakang atau menarik mundur). Namun, semua gaya untuk membuat sebuah pesawat dapat terbang akan sia-sia bila tidak ada sayap. Sebab, komponen utama pesawat terbang yang menghasilkan gaya angkat adalah sayap.

Prinsip kerja sayap sendiri adalah udara yang mengalir di bawah sayap lebih lambat daripada di bagian atasnya dikarenakan jalur yang dilewati udara di atas sayap lebih jauh. Perbedaan kecepatan tersebut menghasilkan perbedaan tekanan yaitu tekanan di bawah sayap lebih tinggi dari pada tekanan di atas sayap, yang mana mengakibatkan pesawat terangkat ke atas.

Tentu saja kita telah sama-sama ketahui bahwa udara mengalir dari tekanan rendah ke tekanan tinggi. Misalkan balon yang kita tiup akan menyemburkan udaranya keluar ketika kita lepaskan karena tekanan di dalam balon lebih tinggi dari tekanan luar balon.

Hal tersebut juga terjadi pada perbedaan tekanan antara bagian bawah dan atas sayap, tepatnya terjadi pada ujung sayap.

Aliran udara dari bawah ke atas sayap pada ujung sayap menghasilkan aliran udara yang berputar dengan cepat pada ujung sayap yang disebut juga dengan tip vortex. Aliran ini dapat meningkatkan drag pada sayap, menurunkan gaya angkat dan mengganggu aliran udara.

Guna menghindari terjadinya hal tersebut, ujung sayap dibuat berbelok ke atas dan mengecil atau disebut juga dengan winglet.

Winglet berfungsi untuk meredam putaran udara (vortex) pada bagian ujung sayap yang disebabkan pertemuan udara bagian bawah sayap yang bertekanan tinggi dengan udara bagian atas sayap yang bertekanan rendah yang menyebabkan terjadinya turbulensi.

Putaran udara ini juga menyebabkan pesawat membutuhkan energi yang lebih besar agar dapat stabil di udara, sehingga akan boros bahan bakar. Dengan adanya winglet, bahan bakar pesawat bisa lebih irit hingga 7 persen, jumlah yang cukup besar untuk pesawat yang melakukan perjalanan long distance.

Penghematan bahan bakar ini sangat penting bagi maskapai dan industri, terutama di masa krisis minyak, seperti pada tahun 1973. Itu pula yang membuat para insinyur berpikir keras untuk menciptakan pesawat yang lebih hemat bahan bakar hingga akhirnya ditemukanlah winglet oleh Richard T. Whitcomb yang terinspirasi dari burung.

Sejak saat itu, seluruh pesawat pasti dilengkapi atau memiliki winglet, termasuk Boeing 787 Dreamliner. Banyak pertanyaan, kenapa Boeing 787 Dreamliner tidak memiliki winglet? Sebetulnya, pertanyaan tersebut kurang tepat karena itu tadi setiap pesawat yang diproduksi pasca ditemukannya winglet pasti dilengkapi dengan itu.

Dilansir dari berbagai sumber, Boeing 787 Dreamliner menggunakan winglet dengan nama raked wingtip. Boeing mengklaim winglet jenis ini dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar sebesar 5,5 persen lebih atau 4,5 persen lebih tinggi dari sayap tanpa winglet.

Baca juga: Kenapa Ujung Sayap Pesawat Boeing 787 Dreamliner Tidak Menekuk? Ini Jawabannya

Saat dalam keadaan tidak terbang, sayap Boeing 787 Dreamliner memang rata dan terkesan tanpa winglet. Namun saat di udara, mulai dari nacelle sampai ke wingtip menekuk sampai 10 kaki. Saat cruising di udara, sayap kembali menekuk maksimal sampai 20 kaki dari posisi normal.

Saat dalam keadaan tertekuk 10 – 20 kaki dari posisi normal, sebetulnya, efek putaran udara (vortex) pada bagian ujung sayap yang dihasilkan Boeing 787 Dreamliner nyaris sama dengan winglet pesawat lain. Bahkan lebih efektif dalam melawan hambatan udara dan membuat kinerja pesawat menjadi lebih ringan dan bahan bakar lebih irit.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru