Thursday, March 28, 2024
HomeAnalisa AngkutanMakin Diujung Tanduk, Cathay Pacific Bakal Rumahkan Ribuan Karyawan

Makin Diujung Tanduk, Cathay Pacific Bakal Rumahkan Ribuan Karyawan

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Hong Kong menyentuh angka terburuk sejak 16 tahun terakhir atau menurun sebesar 55,9 persen. Di samping itu, intervensi dari pemerintah Cina, serta boikot yang dilancarkan kelompok pro-Cina kepada seluruh produk Hong Kong membuat hampir seluruh bisnis memburuk di wilayah eks koloni Inggris tersebut. Tak terkecuali Cathay Pacific.

Baca juga: (Masih) Terdampak RUU Ekstradisi, Cathay Pacific Bakal Turunkan Kapasitas Bangku di 2020

Setelah melakukan berbagai langkah penyelamatan, maskapai pelat merah Hong Kong tersebut dalam waktu dekat dikabarkan akan merumahkan karyawannya selama sebulan. Saat ini aturannya sedang dipersiapkan. Bila terjadi, nantinya aturan tersebut akan berimbas pada 27 ribu karyawan. Singkatnya, selama sebulan, karyawan akan digilir untuk ‘dipaksa’ cuti tanpa dibayar.

Seperti dilansir South China Morning Post dalam bangkokpost.com, analisis ekuitas Morningstar, Ivan Su, menilai kebijakan tersebut akan sangat membantu Cathay dalam menyelamatkan keuangan perusahaan. Selain itu, Su percaya bahwa Cathay akan mampu bertahan lebih lama dengan kebijakan tersebut.

“Saya percaya penawaran cuti tak berbayar yang secara sukarela harus diambil para karyawan akan membantu Cathay mengelola sumber dayanya (keuangannya) dengan lebih baik, sambil mengurangi beberapa biaya operasional di saat permintaan lemah,” katanya.

Menurut Luya You, analis transportasi di pialang Bocom International, kebijakan tersebut justru harus dilakukan. Hal itu dikarekan rencana Cathay Pacific di 2020 untuk mengurangi kapasitas penumpang atau operasional yang berimbas pada menurunnya target pendapatan. Dengan begitu, menurutnya, sangat wajar bila Cathay melakukan pengurangan. Jika tidak, akan terjadi ketidakefektifan dalam bekerja.

Kebijakan cuti tanpa dibayar tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak terakhir kali Cathay Pacific melakukannya pada 2008 silam. Kala itu, setelah krisis keuangan global, maskapai tersebut juga melakukan hal serupa. Demikian juga pada tahun 2003, selama wabah sindrom pernafasan akut (SAR) yang parah, dan setelah penurunan perjalanan udara yang disebabkan oleh peristiwa 11 September 2001.

Baca juga: Hapus Penggunaan Kertas di Kokpit, Cathay Pacific Targetkan Hemat 1 Juta Liter Bahan Bakar per Tahun

Masih dalam sengkarut dari masalah RUU Ekstradisi, maskapai ini memang terus mengalami penurunan dari segi finansial – baik dari revenue maupun saham. Belum lagi mundurnya CEO dari maskapai tersebut, membuat kondisi perusahaan menjadi terombang ambing di ambang ‘kehancuran’.

Sebelum memulai langkah untuk merumahkan karyawan, Cathay Pacific terlebih dahulu telah melakukan berbagai penghematan. Mulai dari penangguhan penjualan tiket, pengurangan kapasitas, hingga menghapus penggunaan kertas di kokpit, yang diprediksi dapat menghemat sebesar satu juta liter per tahun.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru