Tuesday, November 11, 2025
HomeDaratMasih Berdiri Kokoh, Dahulu Halte Kalimenur dapet Predikat Julukan Nama Unik

Masih Berdiri Kokoh, Dahulu Halte Kalimenur dapet Predikat Julukan Nama Unik

Meski tak terawat, bangunan ini masih berdiri kokoh dan tetap terlihat keseluruhan bangunan aslinya. Ya, Halte Kalimenur yang digadang-gadang memiliki panorama jalur kereta api yang eksotik ini ternyata mendapat predikat julukan nama unik. Padahal halte yang non aktif ini terlihat biasa saja.

Halte ini diperkirakan dibangun pada masa yang sama dengan pembangunan rel kereta api Surabaya-Cilacap pada tahun 1887. Hingga masa revolusi, Halte Kalimenur menjadi tempat pemberhentian yang ramai penumpang di mana waktu itu kereta api masih menggunakan tenaga lokomotif uap.

Lantas, apa keunikan nama yang diberikan Haltr Kalimenur ini? Ya, halte ini dulu mendapat julukan Stasiun Tahu, karena mayoritas penumpang adalah para penjual tahu dari Desa Tuksono yang hendak berjualan tahu ke Kota Yogyakarta atau Kutoarjo.

Pada masa revolusi sekitar tahun 1948, Halte Kalimenur pernah dibom oleh Belanda hingga hancur. Djawatan Kereta Api (DKA) kemudian membangun kembali dan meresmikan Stasiun Kalimenur sebagai tempat pemberhentian kereta pada tahun 1954.

Namun sejak tahun 1974, Halte Kalimenur tidak beroperasi lagi. Posisinya dinilai tidak strategis, sepi penumpang, dan berada di tikungan besar. Walaupun sempat terkena bom, arsitektur bangunan Halte Kalimenur sampai sekarang masih asli peninggalan Belanda.

Plat bertuliskan Stasiun Kalimenur dengan aksara Jawa.

Bagusnya, halte ini masih dipertahankan karena masa kejayaan Indonesia saat itu menjadikan Kalimenur sebagai saksi bisu khususnya kereta api. Akses menuju Halte Kalimenur pun tidaklah sulit. Ada jalan desa tepat berada di samping halte yang memungkinkan bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4.

Tak heran banyak masyarakat pecinta kereta api tak bosan berkunjung di Halte Kalimenur hanya sekadar berfoto/video sekaligus saat kereta api melintas. Diketahui kereta api yang melewati Halte Kalimenur pun terbilang ramai, baik dari arah barat (Jakarta/Bandung) maupun daei timur (Yogyakarta/Malang/Surabaya).

Sempat terjadi kisah kelam yang membuat perjalanan kereta api dekat dengan Halte Kalimenur adalah insiden anjloknya Kereta Api Argo Semeru. Kejadian tersebut terjadi pada 17 Oktober 2023 di mana saat itu kereta tersebut beroperadi pada relasi Surabaya Gubeng – Gambir di km 520+4, tepatnya di depan Halte Kalimenur.

Maka tak heran, halte yang berlokasi di Sukoreno, Sentolo, Kabupaten Kulon Progo menjadi bahan perbincangan di media sosial. Kini Halte Kalimenur masih digandrungi para pecinta kereta api dari berbagai wilayah yang turut mengabadikan kereta api melintas dengan latar belakang Halte Kalimenur yang bersejarah.

Lempuyangan, Sejarah Panjang Stasiun KA Ekonomi di Yogyakarta

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru