Thursday, December 18, 2025
HomeHot NewsMengenal Stasiun Town Hall: Mahakarya Arsitektur 'Double Deck' Bawah Tanah di Jantung...

Mengenal Stasiun Town Hall: Mahakarya Arsitektur ‘Double Deck’ Bawah Tanah di Jantung Sydney

Di bawah riuhnya jalanan George Street yang dipenuhi gedung pencakar langit dan langkah kaki para pelancong, kota Sydney menyimpan sebuah mahakarya teknik sipil yang telah berusia hampir satu abad.

Salah satu fitur yang paling mencolok dari jaringan transportasi bawah tanah mereka adalah keberadaan stasiun bertingkat atau double deck, sebuah solusi cerdas yang lahir dari keterbatasan lahan di pusat kota. Stasiun Town Hall, yang terletak persis di samping kemegahan Katedral St. Andrew, adalah contoh paling ikonik dari desain visioner ini.

Kisah stasiun bertingkat di Sydney tidak bisa dilepaskan dari sosok John Bradfield, insinyur legendaris yang juga merancang Sydney Harbour Bridge. Pada awal abad ke-20, Bradfield memimpikan sebuah sistem kereta api yang efisien untuk menghubungkan wilayah pinggiran kota dengan pusat bisnis Sydney (CBD). Namun, ia menghadapi tantangan besar: jalanan di pusat kota Sydney relatif sempit dan tanah di bawahnya sangat padat oleh pondasi bangunan.

Sydney Central, Eksotisme Stasiun Tua di Antara Deru Penumpang Metropolitan

Untuk mengatasi hal tersebut, saat pembangunan dimulai pada akhir 1920-an, diputuskan bahwa stasiun utama di tengah kota seperti Town Hall tidak akan dibangun melebar secara horizontal, melainkan vertikal secara bertumpuk. Teknik ini memungkinkan stasiun menampung lebih banyak jalur tanpa harus menggali area yang terlalu luas di bawah permukaan jalan George Street yang berharga. Stasiun Town Hall akhirnya resmi dibuka untuk umum pada 28 Februari 1932, hampir bersamaan dengan selesainya jembatan pelabuhan yang ikonik itu.

Apa yang membuat Stasiun Town Hall begitu menarik adalah tata letak peronnya yang terbagi menjadi dua level utama di bawah tanah. Lantai pertama, atau peron atas, berfungsi sebagai hub bagi kereta yang meluncur ke arah Utara melewati Sydney Harbour Bridge dan jalur Barat. Sementara itu, tepat di bawahnya—pada lantai kedua atau peron bawah—terdapat jalur yang melayani rute City Circle, jalur Illawarra, serta wilayah selatan Sydney.

Dari Inggris ke Sydney: Sejarah dan Peran Krusial Stasiun Liverpool yang Bukan di Merseyside

Desain dek bertumpuk ini menciptakan pengalaman yang unik bagi penumpang. Esalator dan tangga yang terjal menghubungkan kedua lantai ini, menciptakan labirin bawah tanah yang sibuk. Bagi orang yang baru pertama kali datang, stasiun ini bisa terasa seperti gedung bertingkat yang tersembunyi di dalam perut bumi.

Efisiensi ruang ini memungkinkan enam peron sekaligus beroperasi dalam satu koordinat geografis yang sama, sebuah pencapaian teknik yang luar biasa untuk ukuran zamannya.

Meskipun telah beroperasi selama lebih dari 90 tahun, konsep double deck di Town Hall tetap relevan hingga hari ini. Frekuensi kereta yang sangat tinggi—terkadang mencapai satu kereta setiap dua menit—membuat stasiun ini memiliki atmosfer yang menyerupai sistem Metro modern. Bahkan, dengan dibukanya jalur Sydney Metro City & Southwest pada tahun 2024, Stasiun Town Hall kini terhubung dengan Stasiun Metro Gadigal melalui lorong bawah tanah yang luas, menciptakan sebuah super-hub transportasi yang memadukan sejarah klasik dan teknologi masa depan.

Keberadaan Stasiun Town Hall yang berdampingan dengan Katedral St. Andrew dan Balai Kota (Town Hall) Sydney menjadikannya bukan sekadar tempat transit. Ia adalah saksi bisu perkembangan Sydney dari sebuah kota kolonial menjadi metropolitan dunia. Bagi para komuter yang terburu-buru, tangga-tangga di stasiun ini mungkin hanya sarana berpindah lantai, namun bagi pecinta sejarah arsitektur, desain “double deck” ini adalah bukti nyata dari kecerdasan manusia dalam menaklukkan keterbatasan ruang di bawah permukaan tanah.

Sydney Canangkan Pembangunan Stadion di Atas Stasiun Central

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru