Dalam lalu lintas penerbangan yang padat, kadang terbesit pertanyaan, bagaimana cara agar antar pesawat tidak mengalami tabrakan di udara. Tentu ada di pesawat ada perangkat radar, plus ada panduan navigasi dari air traffic control (ATC). Namun, apakah itu saja cukup?
Guna menjamin keselamatan penerbangan, khususnya dalam lalu lintas yang padat, dikenal penggunaan teknologi Traffic Collision Avoidance System (TCAS) yang disematkan di setiap pesawat.
Dari definisinya, TCAS adalah sistem yang digunakan dalam penerbangan untuk membantu menghindari tabrakan antara pesawat yang berada dalam udara. TCAS dirancang untuk bekerja secara mandiri dari sistem pengawasan lalu lintas udara darat (ATC) dan memberikan peringatan kepada pilot tentang adanya pesawat lain yang berada dalam jarak yang dekat dan berpotensi mengancam.
Sistem ini menggunakan transponder yang terpasang pada pesawat untuk mendeteksi sinyal transponder dari pesawat lain, dan dengan menggunakan informasi ini, TCAS dapat menghitung jarak dan arah pesawat lain yang berada dalam jangkauan.
Ketika TCAS mendeteksi adanya pesawat lain yang berpotensi berada dalam jarak dekat, sistem akan mengeluarkan peringatan kepada pilot, yang umumnya berupa “Traffic Advisory” (TA) yang memberitahu pilot tentang adanya pesawat lain yang mendekati, dan jika situasi semakin berbahaya, peringatan “Resolution Advisory” (RA) akan diberikan kepada pilot untuk memberikan instruksi tindakan yang spesifik guna menghindari tabrakan. RA biasanya berupa instruksi untuk mengubah kecepatan atau arah terbang.
TCAS merupakan sistem yang wajib ada pada pesawat komersial yang beroperasi di wilayah yang padat lalu lintas udara, dan merupakan salah satu langkah keamanan penting untuk mencegah tabrakan antara pesawat. Sistem ini telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko tabrakan dan meningkatkan keselamatan penerbangan secara keseluruhan.
TCAS terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama-sama untuk menyediakan peringatan dan instruksi kepada pilot untuk menghindari tabrakan. Berikut adalah komponen-komponen penting dalam TCAS:
Transponder
Transponder adalah komponen penting dalam TCAS. Setiap pesawat yang dilengkapi TCAS harus memiliki transponder yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal identifikasi dan posisi pesawat kepada pesawat lain yang dilengkapi dengan TCAS.
Antena
Antena digunakan untuk menerima dan mengirimkan sinyal transponder antara pesawat yang dilengkapi TCAS.
Mode S Receiver
Mode S receiver adalah komponen yang digunakan untuk menerima informasi dari transponder pesawat lain yang berada dalam jangkauan. Informasi ini meliputi identifikasi pesawat, ketinggian, dan kecepatan.
Computer Processor
TCAS dilengkapi dengan unit pemrosesan komputer yang mengolah data yang diterima dari mode S receiver. Komputer ini melakukan perhitungan jarak, kecepatan, dan arah pesawat lain yang berada dalam jangkauan.
Display
Display TCAS menampilkan informasi penting kepada pilot. Informasi ini dapat berupa peringatan “Traffic Advisory” (TA) yang memberi tahu pilot tentang adanya pesawat lain yang mendekati, serta “Resolution Advisory” (RA) yang memberikan instruksi tindakan yang spesifik kepada pilot untuk menghindari tabrakan.
Control Panel
Control panel memungkinkan pilot untuk memilih mode operasi TCAS, mengatur parameter, dan mengelola pengaturan TCAS.
Data Link
TCAS juga dapat dilengkapi dengan kemampuan data link untuk berkomunikasi dengan sistem pengawasan lalu lintas udara darat (Air Traffic Control) atau dengan pesawat lain yang dilengkapi dengan TCAS. Data link memungkinkan pertukaran informasi tambahan yang dapat meningkatkan situasional awareness dan koordinasi antara pesawat.
Seluruh komponen ini bekerja bersama-sama untuk menyediakan informasi yang akurat dan peringatan yang tepat waktu kepada pilot, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat dan tindakan yang diperlukan untuk menghindari tabrakan dalam penerbangan.
Baca juga: Bawa 189 Penumpang, Pesawat Ini Nyaris Tabrakan dengan Drone di Ketinggian 900 Meter
Sejarah pengembangan TCAS dimulai pada tahun 1956 ketika pertama kali dibahas oleh Radio Technical Commission for Aeronautics (RTCA), sebuah organisasi yang terdiri dari perwakilan industri penerbangan di Amerika Serikat. Pada saat itu, tujuan utama adalah mengembangkan sistem untuk memperbaiki keselamatan penerbangan dengan memberikan peringatan tentang pesawat lain yang berada dalam jarak dekat.