Jika Anda membaca artikel berita tentang moda laut, baik itu yacht hingga kapal pesiar, tidak sedikit yang mencantumkan kalimat, “kapal berbendera Bahama” atau “kapal berbendera Kepulauan Cayman” dan lain sebagainya. Nah, mungkin sebagian dari Anda bertanya-tanya, apakah maksud dari kalimat tersebut? Apakah bendera tersebut merupakan representasi dari mana kapal tersebut berasal?
Baca Juga: Profil Silver Nova, Kapal Pesiar Ramah Lingkungan yang Sempat Mampir ke Bali
Contoh sederhananya seperti ini, Anthem of the Seas yang tergabung ke dalam jaringan kapal pesiar Royal Caribbean International. Kapal pesiar super besar ini memiliki bendera Bahama, padahal Royal Caribbean International sendiri berkantor pusat di Florida. Amerika Serikat. Atau Seabourn Quest, yang juga berbendera Bahama, padahal Seabourn Cruise Line berkantor pusat di Seattle, Amerika Serikat.
Untuk memecah kebingungan ini, KabarPenumpang.com melansir dari berbagai sumber dan menemukan bahwa bendera yang berkibar di atas sebuah kapal merupakan penanda di mana kapal tersebut di daftarkan. Ada sebutan tersendiri untuk negara-negara ini, yaitu flags of convenience. Julukan ini diberikan bukan tanpa alasan, mengingat negara-negara ini menawarkan keuntungan dan kemudahan bagi para operator kapal. Biasanya, kapal-kapal yang di daftarkan ke flags of convenience adalah kapal-kapal pesiar mewah dan kapal komersial.
Mungkin Bahama adalah negara yang kerap didaftarkan oleh para operator kapal, tapi sebenarnya masih banyak negara-negara lain yang tergabung ke dalam flags of convenience:
Liberia
Republik tertua di Afrika ini adalah salah satu negara pendaftaran kapal terbesar di dunia. Mulai dari regulasi yang fleksibel, proses pendaftaran yang disederhanakan, minimnya birokrasi, hingga lingkungan pajak yang menguntungkan pemilik kapal (pajak rendah bahkan nol) menjadi daya tarik utama bagi para operator kapal untuk mendaftarkan armada mereka di Liberia.
Panama
Tidak jauh seperti Liberia, Panama juga menawarkan beragam keringanan pada para operator kapal untuk mendaftarkan armada mereka di sana. Sebut saja regulasi pendaftaran yang relatif mudah dan tidak rumit, tarif pajak yang rendah (bahkan di sebagian kasus ada pembebasan pajak), hingga diketahui Panama memiliki sistem pendaftaran kapal yang sudah mapan dan efisien, yang memungkinkan proses pendaftaran berlangsung dengan cepat dan lancar. Tentu poin-poin di atas seolah menjadi hal yang tidak bisa dihindari oleh para operator kapal.
Kepulauan Marshall
Kepulauan Marshall telah menjadi salah satu negara “flags of convenience” yang berkembang pesat dalam industri pelayaran internasional. Kepulauan Marshall menawarkan sistem pendaftaran kapal yang sangat modern dan efisien. Prosesnya cenderung cepat dan mudah, menarik bagi pemilik kapal yang menginginkan penyelesaian yang cepat. Negara ini juga memiliki regulasi yang dirancang untuk bersaing secara global dalam industri pendaftaran kapal. Mereka menawarkan fleksibilitas yang menarik bagi pemilik kapal. Pun dari segi tarif pajaknya yang terbilang rendah atau bahkan nol.
Di luar 3 negara di atas, sebenarnya masih ada Malta dan Kepulauan Cayman yang kirang lebih menawarkan hal-hal serupa. Kendati 5 negara ini dikenal sebagai flags of convenience, namun semuanya tetap berusaha untuk mempertahankan standar keselamatan dan kepatuhan internasional yang tinggi. 5 negara ini akan terus memastikan bahwa kapal-kapal yang terdaftar di bawah bendera mereka mematuhi peraturan maritim internasional.