Indian Railways setiap harinya melayani lebih dari 24 juta penumpang, tetapi masih juga mengangkut batubara. Adanya ini untuk membantu menutupi kerugian yang timbul dari penyediaan layanan penumpang yang tarifnya lebih murah.
Baca juga: Indian Railways Berdayakan Panel Surya Sebagai ‘Supplier’ Kelistrikan di Rangkaian Kereta
KabarPenumpang.com melansir dari laman qz.com (26/7/2018), bahwa jaringan kereta api terbesar di Asia tersebut menambahkan biaya 31 persen untuk mengangkut batubara ke pembangkit listrik. Hasil studi yang dilakukan oleh Think Tank Brookings India yang dirilis pada 17 Juli 2018 kemarin, bahwa batubara sendiri menyumbang 44 persen pendapatan kereta api India.
Pendapatan tersebut lebih dari Rs9.471 crore atau sekitar US$1,37 miliar dan dua kali lipat dari pendapatan pengoperasian kereta penumpang.
“Model bisnis Indian Railways didasarkan pada penumpang yang kurang bayar dan ongkos angkut lebih,” ujar hasil studi tersebut.
Adapun alasan sebagian besar pendapatan berasal dari pengiriman barang, karena menaikkan tarif untuk penumpang akan selalu menjadi urusan yang penuh dengan kaitan politik dan regulasi di India. Apalagi dengan jangkauan yang luas, kereta api selalu digunakan dan politik elektoral membuat sulitnya mengubah tarif tiket tersebut.
Menteri Kereta Api, Suresh Prabhu pada 2016 lalu memperkenalkan tarif fleksibel pada tiga kereta premium. Tetapi lagi-lagi keputusan tersebut tidak disetujui sebagian besar masyarakat.
Saat ini mungkin bisnis batubara bisa membantu meingkatkan pendapatan Indian Railways, tetapi pada 2030 mendatang, kebutuhan batubara di India akan berkurang. Hal ini dikarenakan tingkat daya listrik turun, efisiensi pembangkit listrik meningkat dan yang paling penting, energi terbarukan meningkat di India.
Teknologi yang lebih baik berarti mengirimkan tenaga melalui kabel akan menjadi lebih murah daripada mengandalkan kereta api untuk mengangkut batubara. Jadi untuk perkeretaapian tetap meningkatkan pendapatan, mereka akan perlu untuk meningkatkan biaya pengiriman lebih lanjut, yang mengarah ke kenaikan lebih lanjut dalam biaya transportasi batubara.
Tahun keuangan 2016-2017, biaya pengangkutan ekstra batubara meningkatkan biaya listrik sekitar 10 paise per kilowatt.
Baca juga: Indian Railways Gunakan WhatsApp Untuk Pemberitahuan Pada Penumpang
“Untuk pembangkit listrik di negara bagian yang jauh, yang secara inheren bergantung pada kereta api untuk batubara, jumlah ini bisa tiga kali lebih tinggi,” katanya.
Dengan asumsi bahwa tarif penumpang akan meningkat 4,5 persen dan Kereta Api akan mengenakan biaya lebih pada pengiriman untuk memulihkan kerugian, biaya tambahan ini akan meningkat dari 10 paise per kilowatt pada 2017 menjadi sekitar 18 paise per kilowatt pada tahun 2030, perkiraan laporan.