Dunia aviasi internasional kembali geger setelah pengakuan mengejutkan dilontarkan oleh seorang peretas yang mengungkapkan dapat mengirim sinyal palsu ke sebuah maskapai yang mengakibatkan penerbangan tersebut berbelok arah dan mengacaukan arus lalu lintas udara. Dihimpun KabarPenumpang.com dari laman thesun.co.uk, seorang hacker yang berhasil dimintai keterangan oleh pihak thesun lalu membeberkan cara untuk meretas sebuah penerbangan, bahkan sekelas pesawat jet.
Baca juga: Kado Valentine untuk SAS Skandinavia, Aplikasi Maskapai Diserang Hacker “Anonymous Sudan”
Hacker mengklaim mungkin saja ia memasukkan sebuah sinyal ke perangkat lunak sistem navigasi penerbangan yang memaksa pesawat tersebut melakukan manuver. Hebatnya lagi, semua itu ia lakukan dari dalam kamarnya sendiri. Hacker yang tidak disebutkan namanya ini mengaku dapat dengan mudah mengakses sistem ADC-B yang memungkinkan membuat jalur penerbangan menjadi kacau.
Sistem tersebut merupakan sistem yang biasa digunakan oleh situs pelacak penerbangan dan update perjalanan di pesawat jet penumpang. Secara teori, seorang hacker dapat dengan mudah memasukkan pesawat palsu ke peta dan membuat jet penumpang keluar dari jalurnya untuk menghindari tabrakan dengan “pesawat hantu” tersebut. Meski memungkinkan untuk memaksa pesawat melakukan gerakan mengelak, satu pakar keamanan siber mengatakan bahwa hampir tidak mungkin untuk mengambil kendali sebuah jet dari laptop.
Pernyataan seorang pakar siber tersebut pun diamini oleh Profesor David Stupples, seorang ahli di bidang elektronika. “Hal tersebut (meretas sebuah pesawat) akan sangat sulit dilakukan,” tuturnya. “Mereka memiliki link terenkripsi yang sangat aman. Maskapai sangat sensitif terhadap hal seperti ini dan keamanannya sangat sulit ditembus oleh siapapun,” tambah David.
Seolah menepis penjabaran dari hacker tersebut, David mengatakan untuk dapat menyebabkan sebuah kecelakaan pesawat, Anda harus dapat memahami bagaimana kerja dari sistem kontrol. “Anda juga harus memahami bagaimana reaksi pilot dalam mengatasi hal semacam itu,” terangnya. Dampak dari pemberitaan ini santer menyeruak ke seluruh penjuru dunia, salah satunya Jerman yang langsung mengambil langkah guna meningkatkan keamanan dunia penerbangannya.
Dilansir dari sumber lain, pakar keamanan siber Jerman tengah mengupayakan agar jet tempur mereka tetap aman dari kemungkinan serangan siber. Kepala Otoritas Penerbangan Militer Jerman, Mayor Jenderal Ansgar Rieks memperingatkan bahwa Jerman harus berinvestasi dalam pertahanan terhadap serangan siber yang akan menimbulkan kerugian besar.