Sebuah penerbangan jarak jauh Qantas yang menggunakan pesawat Airbus A380-800 terpaksa membatalkan perjalanannya dan berbalik arah (turn around) ke Australia pada Jumat, 5 Desember 2025, setelah kru penerbangan menghadapi situasi darurat medis di udara.
Penerbangan QF63 adalah rute langsung yang sangat panjang dari Sydney (SYD) menuju Johannesburg (JNB), Afrika Selatan. Rute ini menempuh jarak yang sangat jauh, diperkirakan sekitar 11.000 hingga 11.100 kilometer. Sementara durasi penerbangan langsung ini biasanya berkisar antara 14 jam 30 menit hingga 14 jam 50 menit.
Kronologi insiden, pesawat superjumbo registrasi VH-OQL ini berangkat dari Sydney (SYD) sesuai jadwal pada pukul 09.30 AEDT. Setelah mengudara selama sekitar tiga jam dan mencapai wilayah paling selatan, yaitu di jalur udara antara Australia dan Antartika, kru penerbangan memutuskan untuk berbalik arah. Keputusan ini diambil karena seorang penumpang mengalami kondisi medis darurat di dalam pesawat.
Sudah ‘Pensiun Dini’, Qantas Umumkan Airbus A380 Terbang Lagi Mulai 2022
Alih-alih melanjutkan perjalanan ke Johannesburg, kru penerbangan mengalihkan rute dan terbang menuju Melbourne (MEL) sebagai pangkalan alternatif terdekat untuk penanganan medis. Pesawat mendarat di Melbourne dua jam kemudian. Penumpang yang sakit segera diturunkan dan dibawa oleh ambulans yang telah siaga.
Insiden pengalihan rute ini menyebabkan pesawat dan penumpang tertunda. Setelah pendaratan, kru pesawat dilaporkan telah melebihi batas jam tugas (out of hour duty). Akibatnya, pesawat harus menunggu kru pengganti.
Penerbangan QF63 yang tertunda tersebut dijadwalkan ulang untuk lepas landas dari Bandara Melbourne pada keesokan harinya, Sabtu, 6 Desember 2025, pukul 11.30 waktu setempat.
