Thursday, September 4, 2025
HomeDaratSelain Berusia Satu Abad, Stasiun Purwakarta Adalah Awal Jalur KA Menanjak dan...

Selain Berusia Satu Abad, Stasiun Purwakarta Adalah Awal Jalur KA Menanjak dan Berkelok Menuju Bandung

Kalau melewati stasiun ini, kalian akan melihat tempat peristirahatan terakhir kereta-kereta yang sudah pensiun berdinas. Ya inilah Stasiun Purwakarta yang menjadi andalan para penumpang yang biasa transit menggunakan kereta lokal.

120 tahun yang lalu, tepatnya pada 27 Desember 1902, stasiun ini mulai beroperasi seiring dengan dipindahkannya ibukota Karesidenan Karawang ke Purwakarta oleh gubernur Jenderal Van De Bosch.

Stasiun Purwakarta memiliki arsitektur yang tergolong sederhana, fasadnya jamak ditemui pada bangunan stasiun lain yang dibangun pada periode 1880-1990 dengan sedikit pengaruh gaya Yunani kuno yang hype pada masanya. Selain itu, Stasiun Purwakarta dulunya juga dilengkapi dengan depo lokomotif. Sebab posisi stasiunnya mengarah ke Bandung di mana merupakan awal dari jalur yang menanjak dan berkelok. Sehingga harus disiagakan lokomotif uap cadangan.

Pasca era lokomotif uap berakhir pada dekade 1980-an, depo lokomotif di Purwakarta tidak digunakan lagi. Pada tahun 2019, Depo Purwakarta dialihfungsikan menjadi kantor dan gudang.

 

Keunikan lain dari Stasiun Purwakarta adalah adanya tempat peristirahatan terakhir kereta, mulai dari bekas Kereta Rel Listrik (KRL), Kereta Rel Diesel (KRD), dan kereta penumpang yang tersusun rapi. Nah, pemandangan tak biasa inilah yang membuat Stasiun Purwakarta sangat menarik saat dilewati.

Kuburan Tak Selalu Seram, Stasiun Purwakarta Saksinya

Terdapat lebih dari satu jenis kereta, mulai dari ekonomi, gerbong listrik, sampai eksekutif dengan tahun pembuatan 1966. Semuanya ditumpuk secara rapi di lahan tersebut yang tidak difungsikan. Kemudian bentuk gerbong juga sudah tampak usang, dengan kondisi cat yang mengelupas dan struktur dinding besi yang terlihat berkarat.

Dulunya kereta-kereta tersebut melayani perjalanan lokal jarak dekat maupun jarak jauh. Namun seiring operasional kereta uap yang dihentikan tahun 1990 an, gerbong-gerbong tersebut kemudian masuk ke masa afkir atau sudah tidak bisa digunakan. Tak hanya dari Daop 2, sejumlah kereta bahkan diketahui berasal dari daerah lain di Pulau Jawa, salah satunya dari Stasiun Banyuwangi Baru atau saat ini lebih dikenal sebagai Ketapang.

 

Stasiun Purwakarta melayani banyak perjalanan kereta api dari mulai kereta api lokal seperti KA Walahar (Cikarang – Purwakarta) dan KA Lokal Garut (Garut – Purwakarta). Serta KA komersial jarak jauh antara lain, KA Parahyangan (Bandung – Gambir), KA Ciremai (Bandung – Semarang Tawang), KA Papandayan (Garut – Gambir), KA Pangandaran (Banjar – Gambir), KA Harina (Bandung – Surabaya Pasarturi), KA Cikuray (Garut – Pasar Senen), KA Serayu (Purwokerto – Pasar Senen).

Mengenal Walahar Express, Kereta “Odong-Odong” dari Purwakarta

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru