Tuesday, September 30, 2025
HomeAnalisa AngkutanStasiun Angke, Sempat Miliki Kanopi Hingga Gerbang Awal Menuju Kawasan Batavia

Stasiun Angke, Sempat Miliki Kanopi Hingga Gerbang Awal Menuju Kawasan Batavia

Menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) menuju Stasiun Kampung Bandan maupun Stasiun Tanah Abang pasti melewati Stasiun Angke. Stasiun Angke dengan ketinggian +3 m ini merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di antara perbatasan Kelurahan Jembatan Lima dan Angke, Tambora, Jakarta Barat.

Dulu stasiun ini melayani rangkaian kereta api lokal yang ditarik lokomotif dari Stasiun Jakarta Kota maupun Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Rangkasbitung dan Merak. Saat ini Stasiun Angke hanya melayani perjalanan Commuter Line dari Cikarang/Bekasi melalui jalur kantong melewati Kampung Bandan.

Dari segi sejarah, Stasiun Angke juga memiliki riwayat panjang. Dikutip dari laman IRPS ternyata stasiun ini dahulu memiliki kanopi berbahan kayu yang menutupi jalur 1. Kanopi ini merupakan pindahan dari Stasiun Meester Cornelis milik perusahaan Nederlandse Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Saat bekas Stasiun Meester Cornelis milik NIS tidak lagi digunakan untuk angkutan penumpang karena perannya telah tergantikan oleh Stasiun Manggarai baru yang dibangun oleh Staattsspoorwegen (SS) pada tahun 1918.

Stasiun Angke saat memiliki 4 jalur. (Foto: Dok. Spoorwegstations op Java)

Kanopi ini merupakan pindahan dari Stasiun Meester Cornelis milik perusahaan Nederlandse Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Fyi, dahulu Stasiun Angke masih bernama Halte Angke. Dan ternyata bangunan Halte Angke ini berukuran cukup kecil dan tidak terlalu tinggi, maka tiang-tiang penopang kanopi pun harus dipangkas menyesuaikan dengan tinggi bangunan halte. Hal ini berakibat pada jalur 1 Angke menjadi tidak dapat dilalui oleh kereta yang berukuran melebihi atap kanopi tersebut. Namun, Staattsspoorwegen (SS) tetap mengambil keputusan ini demi melestarikan dan menjaga keaslian dari kanopi tersebut.

Tak hanya bangunan kanopi stasiun yang menjadi saksi bisu ikonik, Stasiun Angke juga merupakan pintu gerbang menuju ke kawasan Batavia. Menurut catatan Dinas Museum tahun 1993, Kampung Jembatan Lima merupakan pintu gerbang orang dari kulon ke Batavia. Penghubungnya tak lain kereta api, dengan Stasiun Angke yang membawa orang dari Tangerang, Pandeglang, Banten, Baturaja, Rangkasbitung, dll.

Saat itu seluruh kawasan Batavia bisa dijangkau dengan kereta api. Bahkan foto-foto kuno milik KITLV menunjukkan adanya beberapa halte trem Tanah Abang West-Weltevreden. Di Batavia, hidup makin bahagia ketika pada April 1875 dibuka jaringan kereta listrik oleh Electrische Staatspoorwegen. Sebelumnya kawasan pinggiran yang di masa itu sulit dijangkau, maka kawasan di luar Batavia, kini mudah dicapai.

Kini, stasiun itu sudah berubah total dengan toko yang memenuhi hampir seluruh gedung stasiun yang ada di areal pasar buah, Angke. Pun Stasiun Angke dengan lintasan yang tak pernah sepi dari warga berkegiatan ini menjadi ramai dengan kondisi saat penumpang naik maupun turun dari KRL.

Jalan-Jalan Ke Ancol Naik Kereta? Yuk Turunnya di Stasiun Ancol

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru