Saturday, December 6, 2025
HomeDaratStasiun Kras Kediri: Bangunan Peninggalan Belanda yang Masih Kokoh

Stasiun Kras Kediri: Bangunan Peninggalan Belanda yang Masih Kokoh

Satu lagi stasiun yang masih kokoh dan aktif di wilayah Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun yang satu ini. Meski memiliki bangunan kecil, namun stasiun ini tetap melayani penumpang khususnya kereta lokal seperti Commuter Line Dhoho.

Ya, Stasiun Krss merupakan adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Purwodadi, Kabupaten Kediri. Stasiun ini berada pada ketinggian +75 meter dan merupakan stasiun yang berada paling selatan di Kabupaten Kediri. Lokasi stasiun ini juga berada di sebelah barat Balai Desa Kras, atau berjarak sekitar 200 m dengan Jalan Raya Kediri-Tulungagung.

Stasiun Kras. (Foto: Dok. Istimewa)

Stasiun Kras hanya memiliki dua jalur aktif yang tersedia tentunya untuk persilangan kereta api. Sistem persinyalan di stssiun ini masih menggunakan mekanik dengan bangunan stasiun yang terlihat masih asli sejak era kolonial Belanda. PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) tentu menjaga keaslian bangunan tersebut dan merupakan cagar budaya yang harus dilestarikan.

Sejarah perkeretaapian menyebutkan bahwa Stasiun Kras dibangun pada era kolonial Belanda, tepatnya bersamaan dengan pengembangan jalur kereta api Kediri – Tulungagung – Blitar oleh perusahaan Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1883–1884. Jalur ini diresmikan pada 16 Mei 1884 dan menjadi bagian penting dari jalur kereta api lintas timur Jawa, yang dikenal dengan proyek Oosterlijnen.

Bangunan asli Stasiun Kras mencerminkan arsitektur kolonial Belanda yang sederhana namun kokoh. Walaupun kini tampil lebih modern, sebagian karakteristik peninggalan sejarah masih dapat ditemukan di beberapa bagian stasiun.

Sebagai stasiun kecil, fasilitas di Stasiun Kras cukup sederhana namun memadai untuk kebutuhan perjalanan kereta api lokal, salah satunya memiliki lahan parkir yang luas. Selain itu ruang tunggu untuk penumpang pun di buat nyaman dengan standar stasiun kecil pada umumnya.

Meski Stasiun Kras tergolong sebagai stasiun kelas III atau stasiun keci, namun keberadaannya masih beruntung bila dibandingkan dengan stasiun kecil lainnya. Karena di stasiun ini masih terdapat satu kereta api yang singgah melayani penumpang di stasiun ini, yaitu KA Dhoho. Sehingga, aktivitas menaikkan maupun menurunkan penumpang di stasiun ini masih menghiasi aktivitas stasiun ini dalam kesehariannya.

Stasiun Blitar, Sejarah Panjang dari Fokker Hingga Soekarno

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru