Thursday, October 30, 2025
HomeAnalisa AngkutanTak Hanya Jawa dan Sumatera, Jejak Historical Jalur KA di Madura Pun...

Tak Hanya Jawa dan Sumatera, Jejak Historical Jalur KA di Madura Pun Sangat Melegenda

Sebagai daerah yang pernah memiliki jalur kereta api aktif kira-kira aset perkeretaapian apa saja ya yang masih tersisa di sana? Ya, inilah jalur kereta api di Pulau Madura. Madura memang dulunya memiliki jalur kereta api aktif pada zaman kolonial Belanda. Tercatat Pulau Madura mempunyai beberapa bangunan stasiun yang kini sudah tidak beroperasi atau non aktif. Jalur kereta api di Madura, Jawa Timur ini masih berada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya.

Berawal dari bangunan yang saat ini menjadi tempat komersialisasi angkutan Madura yang dulunya merupakan gedung bekas rumah dinas Kepala Stasiun (KS) Kamal yang dimiliki oleh Madoera Stoomtram Masshjcaaphij atau Jawatan Kereta Api Madura di Kamal, Bangkalan.

Nah, tak jauh dari kantor ini ternyata ada bekas Depo Kereta Api Kamal yang terletak di dekat Pelabuhan Kamal. Depo ini dulunya adalah tempat perawatan untuk mengganti suku cadang kereta yang rusak dan tempat penyimpanan lokomorif. Namun sekarang sudah disewakan dan beralih fungsi sebagai tempat usaha warga sekitar. Di sekitar bekas Depo Kereta juga terdapat perumahan dinas karyawan yang saat ini juga disewakan.

Tak hanya itu di area Pelabuhan Kamal yang merupakan titik 0 km juga masih terlihat bekas rel kereta api meskipun sudah beberapa tempat tertimbuj dengan beton dan aspal. Serta Stasiun Kamal yang berdekatan dengan Pelabuhan Kamal merupakan stasiun terendah dengan ketinggian hanya 0,41 meter dari permukaan laut. Stasiun Kamal yang merupakan ujung dari Pulau Sumatera yang dulunya ramai untuk angkutan hasil bumi dan penumpang ini, ada beberapa stasiun yang tentunya menarik untuk kita bahas selanjutnya.

Selanjutnya ada Stasiun Labang yang berada di Desa Jukong, Bangkalan. Stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembukaan segmen baru Kamal – Talang – Labang – Kwanyar. Ya, dahulu stasiun ini melayani kereta api ke berbagai kota di Pulau Madura sebelum non aktif pada 1984. Stasiun kedua adalah Stasiun Sukolilo Baru atau yang lebih dikenal sebagai Stasiun Buddan. Stasiun ini terletak di puncak bukit dan uniknya penampakan jejak rel-relnya ternyata masih terlihat jelas.

Pada awalnya stasiun-stasiun di Madura difungsikan untuk mengangkut garam namun pada perkembangannya juga dibuka untuk layanan penumpang yang sangat diandalkan. Pada masanya sebelum ditutup layanannya pada tahun 1984-1987.

Selain dua stasiun tersebut sebenarnya masih ada beberapa stasiun yang dilewati jalur KA di Pulau Madura, yaitu Bangkalan, Tanah Merah, Balega, Sampang, Tanjung, Pamekasan, Sumenep, Kalianget dan beberapa stasiun kecil yang sedikit kemungkinan masih terlihat bangunannya.

Dilansir dari laman KAI, di Pulau Madura sendiri ada kurang lebih 1,8 juta metet persegi aset-aset KAI yang terdiri dari rumah dinas, bangunan dinas, dan peninggalan prasarana berupa sisa rel dan jembatan. Aset KAI di Pulau Madura dijaga oleh personel unit komersialisasi non angkutan Madura dan bantuan dari tim optimalisasi aset Daop 8 Surabaya. Aset-aset ini dikomersialisasikan melalui kerjasama persewaan tanah dan bangunan dengan berbagai pihak.

Jalur Kereta di Pulau Madura, Terlupakan Meski Nyaris Dihidupkan Kembali

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru