Thursday, May 1, 2025
HomeDestinasiTargetkan 1 Juta Wisman, Jawa Timur Bersama PT Angkasa Pura I Gelar...

Targetkan 1 Juta Wisman, Jawa Timur Bersama PT Angkasa Pura I Gelar Collaborative Destination Development

Jawa Timur memiliki target satu juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2025 mendatang. Dengan adanya target seperti ini, PT Angkasa Pura I (Persero) menggelar kegiatan Collaborative Destination Development (CDD) sebagai upaya untuk mendukung pengembangan potensi pariwisata Jawa Timur di Surabaya dengan tema “Preparing East Java for 1 Million Foreign Tourist Arrivals in 2025”.

CDD sendiri sebenarnya adalah program inisiatif AP I dengan format Focus Group Discusion (FGD) sebagai forum kolaborasi para pemangku kepentingan pariwisata di wilayah AP I yakni wilayah tengah dan timur Indonesia. Forum ini tujuannya untuk mendorong pengembangan potensi industri pariwisata untuk mendapatkan hasil output yang nyata.

Baca juga: Tiga Bandara Angkasa Pura Airports Masuk Peringkat 10 Besar Dunia

“Pariwisata merupakan salah satu industri yang digencarkan oleh Presiden Joko Widodo untuk dipromosikan selain perdagangan dan investasi. Angkasa Pura I sebagai salah satu pemangku kepentingan di industri pariwisata yang berperan untuk mewujudkan konektivitas udara, berupaya lebih jauh lagi dengan menginisiasi kegiatan Collaborative Destination Development ini. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkolaborasikan seluruh pemangku kepentingan pariwisata di daerah, khususnya Jawa Timur, agar potensi pariwisata daerah makin berkembang,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S. Baskoro dari siaran pers yang diterima KabarPenumpang.com (27/7/2017).

Danang mengatakan bahwa kunci sukses di industri aviasi dan pariwisata adalah pengembangan kolaborasi antara program maskapai, program pemerintah, program pelaku industri pariwisata, dan program yang diinisasi pengelola bandara. Senada dengan Danang S. Baskoro, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha AP I Moch Asrori mengatakan bahwa pengelola bandara harus menginisiasi kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pelaku bisnis pariwisata instansi terkait dalam mengembangkan industri pariwisata daerah.

“Secara khusus, pengelola bandara juga harus dan membuka akses seluas-luas bagi penyedia layanan agen perjalanan di bandara. Selain itu, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) diperlukan untuk meningkatkan efektifitas koordinasi, komunikasi, integrasi dan pengendalian antar pelaku bisnis dan periwisata terutama PT Angkasa Pura I,” ujar Asrori.

Terkait target kunjungan 1 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur pada 2025, Asrori menyatakan optimismenya. “Jika melihat pertumbuhan pergerakan penumpang mancanegara selama beberapa tahun terakhir, kami optimis dapat mencapai target 1 juta kunjungan wisman ke Jawa Timur pada 2025, bahkan dapat tercapai lebih awal. Pada 2016, terdapat 612.412 kunjungan wisman melalui Bandara Juanda, naik 32 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada 2015 yang sebanyak 463.596 wisman. Bahkan pertumbuhan kunjungan wisman 2015 dibanding 2014 naik cukup signifikan yaitu 54 persen, di mana pada 2014 jumlah kunjungan wisman hanya sebesar 300.009 orang,” jelas Asori.

Baca juga: Inilah Alasan PT Angkasa Pura I Berganti Jadi “Angkasa Pura Airports”

Lebih lanjut Asrori mengatakan, pihaknya selaku pengelola bandara mendukung penuh rencana dan target Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendatangkan wisatawan ke Jawa Timur. Angkasa Pura I senantiasa memberikan perhatian khusus pada pengembangan daerah, mendorong sinergi dengan Pemerintah Daerah, Kementerian Pariwisata, maskapai penerbangan, serta pemangku kepentingan lain untuk mengambil peran penting dalam usaha penyediaan kapasitas infrastruktur dan konektivitas sisi udara.

Bentuk dukungan lainnya, ujar Asrori, adalah pemberian insentif bagi maskapai yang membuka atau menambah rute baru berupa penggratisan biaya pendaratan (landing fee). “Kami mendorong para maskapai untuk membuka rute baru atau menambah frekuensi terbang dengan memberikan insentif penggratisan landing fee. Dengan bertambahnya rute baru dan frekuensi terbang, maka pergerakan penumpang akan bertumbuh yang pada akhirnya diharapkan akan mendorong industri pariwisata daerah,” kata Asrori.

Saat ini terdapat banyak destinasi wisata dan potensi wisata lainnya di Jawa Timur yang dapat dioptimalkan lebih baik lagi, seperti Gunung Bromo, Gunung Semeru, Kawah Ijen, Gili Iyang, Gili Labak, Pantai Sembilan Gili Genting.

Forum kolaborasi para pemangku kepentingan pariwisata di Jawa Timur ini melibatkan jajaran pemerintah pusat yang diwakili oleh Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah seperti Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur, dan perwakilan pemerintah kota/kabupaten sekitarnya. Selain itu kegiatan ini juga melibatkan para pelaku bisnis seperti maskapai penerbangan, Association of Indonesian Tours and Travel Agent (ASITA) Jawa Timur, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, dan pelaku usaha di bidang pariwisata lainnya.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru