Bagaimana rasanya jika Anda tidak bisa mendampingi Ibu yang tengah meregang nyawa karena sakit? Tentu kesedihan dan rasa bersalah yang mendalam akan terus menderu pikiran Anda. Itulah yang dirasakan oleh Carrol Amrich, wanita yang ‘diseret’ keluar dari pesawat ketika ia hendak menyambangi sang Ibu yang tengah berjuang melawan penyakitnya di Minnesota.
Baca Juga: Duh! Dokter ini Diseret di Lorong Kabin Pesawat, Kenapa ya?
Tak lain dan tak bukan, maskapai kontroversional asal Negeri Paman Sam, United Airlines yang menyebabkan kesedihan Carrol semakin mendalam karena insiden penyeretan keluar pesawat tersebut, dirinya tidak bisa melihat sang Ibu untuk terahir kalinya. Alhasil, maskapai yang terkenal karena rentetan masalahnya tersebut menjadi pusat perbincangan seluruh publik di dunia.
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, Carrol memutuskan untuk segera terbang dari Pueblo, Colorado menuju Minnesota setelah mendapat kabar bahwa sang Ibu, Dixie J. Hanson terpaksa dirawat inap karena penyakit yang dideritanya.
Namun karena keterbatasan dana, Carrol meminta bantuan kepada pemilik pondokan tempat ia tinggal, Ines Prelas. Iba dengan kondisi yang tengah menderu Carrol, Ines pun lalu membelikannya tiket melalui Travel HelpDesk, sebuah agen tiket online seharga US$585 atau yang setara dengan Rp7,9 juta.
Ketika Carrol sudah mendapatkan tiket untuk perjalanannya menuju Minnesota, Ia mendapat kabar bahwa kondisi sang Ibu malah semakin memburuk karena dokter menyatakan Dixie mengalami gagal jantung dan kemungkinan untuk bertahan hidupnya sudah semakin menipis. Saat itu juga, Ines mengambil inisiatif untuk mengganti penerbangan Carrol dengan menggunakan United Airlines dan membayar dana tambahan sekitar US$75 atau yang setara dengan satu juta rupiah.
Mereka berdua pun langsung bergegas menuju bandara yang jaraknya cukup jauh, sekitar satu jam perjalanan. Sesampainya di bandara, Carrol segera menyelesaikan semua tahapan check-in dan langsung menuju pesawat. Sesaat sebelum take-off, seorang petugas dari United mendatangi Carrol dan memaksanya turun dari pesawat. “Tidak ada orang yang bisa terbang dengan gratis,” kenang Carrol, dikutip dari laman telegraph.co.uk (29/1/2018).
Begitu kembali ke terminal, Carrol langsung menghubungi Ines dan meminta tolong agar dibelikan tiket last minute flight karena ia tidak memiliki uang yang cukup. “Ambil saja kartu kredit saya dulu dan biarkan Carrol terbang sekarang. Soal pembayaran, kita urus nanti,” tegas Ines kepada pihak ticketing United. Namun sayangnya, penerbangan menuju Minnesota tersebut sudah mengudara dan meninggalkan Carrol begitu saja.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Ines segera mengantarkan Carrol menuju Minnesota dengan menggunakan mobilnya. Jarak 1000mil yang membentang diantara dua kota tersebut ditempuh mereka berdua tanpa melakukan pemberhentian sekalipun. Nahas, sesampainya di Minnesota, Carrol menemukan sang Ibu sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Baca Juga: Pelayanan Buruk Malah Dongkrak Laba United Airlines, Kok Bisa?
Ketika dimintai keterangan oleh media setempat, pihak Travel HelpDesk mengaku tidak mengetahui perubahan tiket yang telah dilakukan oleh Ines sebelumnya, karena ia mengakses melalui United Direct. “Kami tidak mengetahui secara jelas perubahan yang dilakukan oleh Nona Carrol, sehingga untuk menghindari yang bersangkutan dari tindak kecurangan, kami membatalkan tiketnya,” ungkap supervisor layanan pelanggan di Travel HelpDesk, Carolyn Gallant. Sebelumnya, pihak online travel agent tersebut sudah mencoba menghubungi Carrol berkali-kali untuk memastikan, namun tidak ada jawaban.
“Kami turut berduka atas kepergian Ibu dari Carrol, sangat tragis. Saya sadar betapa pentingnya tiket yang kami batalkan tersebut. Seandainya pihak konsumen melakukan klarifikasi terlebih dahulu, saya yakin kejadian seperti ini bisa dihindari,” imbuh Carolyn.
Sementara itu dalam sebuah lampiran, pihak United mengatakan bahwa mereka akan melakukan refund terhadap Ines dan mengajukan duka cita kepada Carrol Amrich dan keluarganya.