Monday, January 13, 2025
HomeHot NewsTerlihat di Ujung Rel Buntu, Inilah Sejarah Panjang Buffer Stop (Sepur Badug)

Terlihat di Ujung Rel Buntu, Inilah Sejarah Panjang Buffer Stop (Sepur Badug)

Peralatan yang satu ini akrab terlihat pada setiap jalur rel buntu. Inilah buffer stop (sepur badug) yang digunakan untuk mencegah rangkaian kereta keluar dari ujung rel. Desain badug bergantung, sebagian, pada jenis alat perangkai yang digunakan pada kereta api, karena ujung alat perangkai adalah bagian pertama dari kereta yang menyentuh badug.

Baca juga: Sepur Badug Adalah Rel Buntu Untuk Cegah Kereta Keluar dari Jalur

Sejarah buffer stop pada kereta api melibatkan evolusi desain dan kebutuhan keselamatan. Pada awal abad ke-19, seiring dengan perkembangan industri kereta api, muncul kebutuhan untuk membatasi gerakan kereta di ujung jalur. Buffer stop awalnya sederhana, terbuat dari kayu atau besi, dan berfungsi untuk memberhentikan gerakan kereta dengan menyerap energi dan mengurangi kerusakan.

Pada pertengahan abad ke-19, buffer stop mulai menggunakan peredam kejut atau peredam benturan untuk meningkatkan kemampuan menyerap energi. Desain mulai berkembang, dan beberapa buffer stop dilengkapi dengan peredam kejut yang dapat digantikan untuk meminimalkan kerusakan setelah tabrakan.

Pada abad ke-20, buffer stop modern mulai menggunakan bahan-bahan seperti karet dan baja yang lebih tahan lama. Sistem peredam kejut terus ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuan meredam dan menyerap energi, memberikan perlindungan lebih baik terhadap kerusakan pada kereta dan fasilitas stasiun.

Buffer stop modern biasanya dirancang dengan bahan-bahan yang tahan lama dan sistem peredam kejut yang canggih. Teknologi seperti sensor dan sistem otomatisasi dapat digunakan untuk memantau dan merespon gerakan kereta, memberikan pengamanan tambahan.

Railfans Harus Tahu, Ini Jawaban Mengapa Jalur 1 atau 2 di Stasiun KRL Terkadang Berlawanan Arah

Buffer stop terus menjadi bagian integral dari infrastruktur kereta api, memberikan lapisan perlindungan untuk mencegah kereta melampaui batas akhir jalur. Meskipun buffer stop umumnya dapat menyerap energi dan mengurangi kerusakan, tetapi tetap penting untuk memperhatikan faktor keselamatan dan meminimalkan kemungkinan terjadinya tabrakan di ujung jalur.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru